
Sidoarjo, (shautululama) – KH. Abdul Hamid, Pengasuh Pondok Tahfidz Mutiara Umat Sidoarjo, mengungkapkan sebuah fakta adanya upaya sungguh-sungguh dari orang-orang yang selama ini sangat anti terhadap agama dalam rangka untuk mewujudkan tahun 48 dan 65 yang sudah terjadi begitu luar biasa mengerikannya. Beliau mengajak para alim Ulama’, para tokoh dan seluruh umat Islam untuk mewaspadai dan menolak adanya wacana mengizinkan anak PKI menjadi anggota TNI. Alasan penolakan adanya wacana tersebut, disampaikan dalam _Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Sidoarjo: Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamofobia, Penghapusan Madrasah, dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI,_ Ahad (17/4/2022) di kanal _YouTube At-Tafkir Channel._
Beliau menegaskan bahwa upaya sungguh-sungguh dari orang-orang yang selama ini sangat anti terhadap agama adalah nyata adanya meskipun upaya serius yang mereka lakukan tidak lagi menggunakan label atau background 48 maupun 65 tapi nampak sekali berbagai macam persoalan dan berbagai macam tuduhan ditujukan pada para alim ulama’ yang dijadikan sebagai sasaran utama mereka untuk menyerang umat Islam.
Beliau menjelaskan kenapa yang menjadi sasaran dari orang-orang PKI berpaham komunis dan atheis adalah Alim Ulama’. Garda terdepan yang mampu menjelaskan kesesatan konsep komunis dan atheis adalah Alim Ulama”. Konsep mereka yang berpaham komunis dan atheis bertentangan dengan konsep tauhid, bertentangan dengan kosep yang dibawa para nabi dan rasul Allah, dan juga bertentang dengan konsep para alim dan itelektual bahwa tidak ada di dunia ini yang tidak mengakui konsep adanya sang pencipta. Sebaliknya, mereka yang berpaham komunis dan atheis tidak mau mengakuinya. Meskipun demikian, mereka terus bergerak untuk memperjuangkan konsep yang salah secara politik agar mereka bisa berkuasa dan bisa memaksakan diterapkan konsep mereka yang sesat.
Beliau juga menyampaikan sebuah fakta yang pernah disampaikan oleh Ulama’ dari Surabaya yang sangat peka dan bisa merasakan adanya kebangkitan PKI. Bahkan datanya begitu jelas dengan menyebutkan angka, ada dua puluh juta kader. Mereka menyebar, dan menjadikan kaum muslimin sebagai sasaran utama karena hanya kaum muslimin yang membawa agama yang benar. Mereka sangat memusuhi umat Islam yang lurus dan ingin menerapkan Islam secara benar dan kaffah karena ajaran mereka yang sesat akan diberantas habis oleh mereka yang membawa ajaran tauhid yang benar.
Oleh karena itu para alim Ulama’ dan umat Islam harus waspada agar peristiwa pahit dan sangat mengerikan, dan sangat tidak manusiwi, tidak terulang kembali. Bagaimana bisa para jendral yang menentang konsep sesat mereka diculik, kemudian dibantai dan dimasukan ke lubang dan ditimbun dengan tanah. Dan juga pembantaian dilakukan pada para ulama’ dan para santri yang tidak manusiawi, karena tidak mau mengikuti konsep ajaran sesat mereka.
Kemudian, ditetapkan tap MPRS tahun 66 untuk melarang organisasi ini, karena perbuatan yang mereka lakukan sangat biadab sekali, tidak manusiawi. Kenapa mereka tidak memberikan penjelasan dan pencerahan pada umat jika mereka merasa benar dengan konsep komunis dan atheis. Silahkan saja disampaikan pada umat dengan hujah dan argumentasi bukan dengan paksaan dan kekerasan, sehingga umat bisa menilai apakah konsep yang mereka sampaikan benar atau salah. Tapi apa yang mereka lakukan tidaklah demikian. Mereka menggunakan cara-cara kotor dan tidak manusiawi dengan memusuhi dan menghilangkan siapa saja yang bersebrangan dengan konsep mereka yang atheis, anti agama dan bertentangan dengan konsep tauihid yang benar.
Dan ini sudah terjadi sejak 1948, dan dilanjtut pada peristiwa tahun 1965 pada level nasional ketika para jendral dibunuh dan disiksa dimasukkan kedalam satu lobang. Mereka juga melakukan berbagai aksi diberbagai daerah melalyui beberapa organisasi underbow-nya Gerwani.