Khilafah Ajaran AswajaKhilafah Bisyaroh RasulullahKhilafah Janji AllahMultaqa Ulama Aswaja ManhajiNews

Highlight Multaqa Rajab 1445H Ulama Aswaja Pantura Lamongan, Khilafah adalah Pelindung dan Penjaga Umat, Agama dan Dunia

Lamongan, Jatim (shautululama) – Peristiwa penyerangan atas muslim Palestina dan genosida yang dilakukan oleh zionis Israil serta kegagalan berbagai solusi untuk menyelamatkan warga Palestina, ditambah dengan diamnya penguasa di negeri-negeri muslim, membuat para para ulama, kyai, asatidz dan muballigh berkumpul Sabtu, 23 Desember 2023, guna menyelenggarakan multaqa ulama aswaja Pantura Lamongan yang disiarkan secara live oleh Channel Muslim On Air.

Agenda Multaqa Ulama ini mengambil tema “Solusi Satu Negara (Khilafah) Untuk Palestina Dan Negeri-negeri Muslim Menghadapi Israel Dan Negara Kafir Penyokongnya”.

Acara ini dibuka oleh Ustadz Mahmud, kemudian pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Indra, lalu dilanjut dengan kalimah taqdim oleh Ust. Musyaffa’ selaku shohibul hajah.

Beliau memberikan pengantar bahwa kekejian zionis Israil tidak hanya terjadi satu atau dua bulan terakhir saja, namun semenjak penghujung akhir kekhilafahan Utsmani Turki, upaya tersebut sudah dicanangkan dan startnya semenjak negara Israil berdiri tahun 1948.

Solusi-solusi yang selama ini tidak efektif dan tidak sesuai sasaran dengan terbukti kegagalan menghentikan kekejian tersebut.

Beliau menyampaikan pentingnya untuk menyimak materi-materi yang akan disampaikan para kyai terkait dengan solusi apa yang mesti dilakukan oleh umat, agar Palestina Kembali ke pangkuan umat Islam sebagaimana dahulu pernah dilakukan oleh khalifah Umar bin Khaththab ra dan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi,

Kyai Fathurrahman al-Faruq, Pengasuh MTI Darul Falah Brondong, menyatakan menyelesaikan genosida muslim Palestina oleh Zionis Israil bukan dengan cara mengadakan perundingan demi perundingan ataupun bantuan social, namun harus melalui perjuangan politik umat, wa bil khusus perjuangan oleh para ulama, sebagai pewaris perjuangan nabi. Demikian pemaparan awal beliau dalam acara Multaqa Ulama Pantura Lamongan, 30 Desember 2023. Yang bertema “Solusi Satu Negara (Khilafah) Untuk Palestina Dan Negeri-negeri Muslim Menghadapi Israel Dan Negara Kafir Penyokongnya”

Karena itu perjuangan ulama harus senantiasa berittiba’ kepada metode perjuangan Rasulullah saw. Sekaligus sebagai bukti cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak boleh ulama menyandarkan garis perjuangannya kepada mereka yang ingkar kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak boleh menyandarkan kepada Montesquq, John Lock, JJ. Rousseau atau tokoh-tokoh kafir lainnya.

Itu adalah kunci keberhasilan dan kemenangan dalam perjuangan umat, khususnya para ulama yang senantiasa berdiri di garis terdepan dalam mengemban amanah perjuangan ini.

Gus Shohibul Huda, Pengasuh PP. As-Sa’adah Blimbing, dalam acara Multaqa Ulama Pantura Lamongan, 30 Desember 2023 yang bertema “Solusi Satu Negara (Khilafah) Untuk Palestina Dan Negeri-negeri Muslim Menghadapi Israel Dan Negara Kafir Penyokongnya”, beliau menyampaikan bahwa ada hal yang cukup menggelikan ketika menyelesaikan kasus kekejaman dan genosida muslim Palestina, para tokoh umat mengadukannya kepada PBB, bahkan berharap PBB bisa mengakhirinya.

Seolah mereka lupa bahwa PBB sejak awal kelahirannya adalah dibuat untuk kepentingan bangsa penjajah kafir Eropa, yang dilanjutkan oleh Amerika setelah perang dunia pertama.

Inggris adalah ibu kandung yang melahirkan negara zionis Israil, dan Amerika adalah yang membidani kelahirannya melalui mekanisme PBB untuk mengakui dan mensahkan berdirinya negara Zionis Israil.

Itu sebabnya kasus ini tidak kelar-kelar. Oleh karena itu mestinya, umat harus sadar bahwa tempat Kembali menyelesaikan kasus yang menimpa saudara kita di Palestina bukanlah kepada PBB, tapi hanya kepada Allah, bagaimana metode yang telah digariskan oleh Allah SWT untuk menyelesaikannya.

Secara ringkas metode itu hanya ada dua yakni jihad dan khilafah. Jihad inilah bahasa yang bisa dikenal oleh bangsa zionis dan khilafah adalah institusi yang menyerukan umat untuk berjihad sebagaimana yang pernah dilakukan oleh khalifah Umar bin Khaththab ra dan Sultan Shalahuddin al-Ayyubi.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button