Bogor (shautululama)—Ahad, (20/2/2022) Ulama Aswaja Kota Bogor kembali mengadakan acara Multaqo sebagai respon atas Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN) yang dinilai sebagai bentuk kebijakan yang dzalim dan menyengsarakan rakyat. Dalam acara Multaqo yang penuh khidmat tersebut, rangkaian acara diselenggarakan secara online dalam ruang Zoom meeting dan dihadiri oleh puluhan para Ulama Aswaja serta Tokoh Masyarakat Kota Bogor.
Shohibul Fadhilah almukarram Kyai Faturachman memimpin acara. Diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh shohibul fadhilah almukarram Ust. Almenis Yanto. Multaqo ini merupakan bentuk ihtimam Ulama Aswaja Kota Bogor terhadap kaum Muslimin dan sekaligus bukti kecintaan khususnya kepada negeri ini dalam mengingatkan kebijakan pemerintah dalam UU IKN yang wajib ditolak, serta mengajak Umat Islam kembali hidup dalam ajaran Islam.
Shohibul Fadhilah almukarram KH. Umar Siddiq menyampaikan bahwa, UU IKN ini wajib ditolak karena 3 hal diantaranya karena kondisi alam, politik dan ekonomi.
“Belum lagi kondisi Negeri yang masih dilanda pandemi yang dibutuhkan perhatian khusus dalam menanggulanginya. Karena sampai hari ini masalah tersebut belum tuntas juga walau hampir masuk tahun ke-3 pandemi. Sehingga UU IKN ini terkesan dipaksakan oleh pemerintah agar segera terwujud, padahal sebagian rakyat dan para tokoh masyarakat sudah sangat jelas menolak hal tersebut,”bebernya.
Lanjutnya, “Pemerintah untuk menghentikan segala bentuk persekusi dan kriminalisasi terhadap para ulama. Sekaligus pemerintah harus bertanggung jawab atas kedzaliman yang telah terjadi di Negeri ini,”imbuh KH Siddiq.
Di akhir sesi beliau menyeru dan mengajak kepada para ulama lain untuk sama-sama berjuang dalam jalan dakwah yang mulia ini.
Kalimah minal ulama juga disampaikan shohibul Fadhilah almukarram KH. Usman Nawawi.
“Umat Islam harus tunduk dengan Allah swt, sebab manusia hanyalah hamba yang serba lemah dihadapan sang Khaliq. Sebagai hamba kita juga berkewajiban harus menjalankan segala perintah dan (meninggalkan) larangan Allah SWT.”
Di akhir sesi beliau menghimbau bahwa bagi para pihak-pihak yang dzalim dan suka berdusata terhadap rakyat untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Luruskan sikap dan perbaiki akhlak, karena seorang pemimpin menjadi acuan bagi rakyatnya. Pergunakan kepemimpinan dengan amanah sebab semua itu hanyalah titipan.
Kehadiran ulama ini menambah energi perjuangan ulama dan umat. Setiap kedzaliman harus dilawan. Fokus perjuangan syariah dan khilafah tidak boleh diabaikan.[hn]
