
Bogor, Jabar, –shautululama.co— “Jika seorang muslim ridho dilabeli muslim moderat, maka pola pikirnya yang berada dibawah garis kemiskinan”,tutur Ust Ahmad Aji pada Multaqo Ulama Aswaja peringatan Isro wal Mi’roj Nabi Muhammad SAW. Bertempat di Pondok Pesantren At Tajuriyyu, Citeureup. Tak cukup di situ, beliau membongkar sebab kerusakan mendasar di negeri ini.
Selanjutnya, Ulama kasepuhan Bogor dari Babakan Madang, Kyai AA Syamri mengingatkan para ulama agar jangan tertipu dengan mantra syirik Demokrasi.
“Apalagi yang menjual ayat ayat demi kepentingan pemilu. “Kaidah dar’u al mafasid muqaddamun ‘ala jalbi al-mashalih yang digunakan sebagian orang untuk melegitimasi aktifitas mengikuti pemilu yang akan datang merupakan penerapan yang keliru”, ungkap beliau. ”
“Kaidah tersebut tidak bisa digunakan untuk men-takhshîsh keumuman dalil syariah, seperti kewajiban berdakwah dan amar makruf nahi mungkar. Mulai dari yang ringan hingga yang berat. Termasuk mengoreksi penguasa (muhâsabah al-hukkâm) hingga menegakkan Khilafah (iqâmah al-Khilâfah). Apalagi digunakan untuk membatalkan kewajiban yang dinyatakan dengan tegas oleh dalil syariah ini,”pungkasnya.
Pimpinan Majelis Mu’ahidil Islam dari jonggol dan Sukamakmur, Kyai Muhammad Abdul Mujib, meyatakan bahwa “Malu kita yang mengaku cinta Nabi jika tidak memperjuangkan penerapan syariat Islam dimuka bumi ini. Padahal Allah mendengar doa Nabi Muhammad SAW. dan menjanjikan umatnya masuk kedalam surga lebih dahulu”.
Lebih lanjut beliau juga menegaskan, “Ulama pejuang khilafah yang Al faqir ketahui semuanya Mukhlis dan teguh serta Istiqomah dalam perjuangannya. Mereka bukan ulama fii Amplopihim,” pungkasnya mendapat aplause panjang diiringi pekikan takbir berulang ulang dari peserta multaqo.
Puncak dari dari kalimah minal ulama disampaikan Kiyai AA Syamri. Kasepuhan babakan madang, yang majlisnya senantiasa ramai didatangi para Kyai dan Habaib dari seluruh pelosok negri.
Beliau menyampaikan nasihat dengan duduk berdampingan para ulama diantaranya Habib Syami bin Musthofa Al Athos. Dengan nada dalam beliau menyampaikan, “Para Habib yang mengalir ditubuhnya darah Nabi Saw. seharusnya menjadi ashabul fa’aliyah haqiqiyah. Berada di garda paling terdepan dalam perjuangan menegakkan kembali khilafah rosyidah.”
Beliaupun menjelaskan bahwa hukum mewujudkan khilafah (kepemimpinan umat Islam) dan Kholifah (pemimpinnya) adalah sudah final. Jumhur ulama sudah selesai membahasnya.
“Tidak ada Islam moderat. Jangan mau dibohongi kafir barat. Jangan mau beli dagangan moderasi beragama yang merupakan produk penjajah kafir barat. Jangan percaya dibohongi bahwa sumber hukum Islam pakai piagam PBB”, ujarnya disambut pekikan takbir.
Habib Syami bin Musthofa Al Attos kemudian memandu jamaah yang hadir dalam munajat dengan mengajak peserta mengucapkan “Ya Allah” ketika beliau berdoa. Semua peserta mengikuti dengan khusyuk dan tidak sedikit yang mencucurkan air mata mendengar doa beliau yang lebih banyak meminta kekuatan dari Allah kepada para ulama pejuang khilafah ditengah kezaliman yang dialami para aktifis islam.
Acara diakhiri tepat pukul 12.00 WIB. dengan pembacaan pernyataan sikap yang dibacakan oleh ulama aswaja Kota Bogor, Kyai Taufiq Syarifudin, pengasuh MT. An Nuriyah Cibinong.[hn]