
Ngawi (Shautuulama) – Para ulama/kyai berkumpul dan bergabung dalam acara Multaqa Ulama Aswaja Geneng Ngawi yang diselenggarakan pada Jum’at, 25 November 2022. Acara ini dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan para Ulama terhadap kondisi bangsa dan umat yang terus didera problematika.
Namun pada kesempatan ini lebih difokuskan pada pembelaan terhadap ajaran Islam yang dilecehkan. Beberapa waktu lalu seorang pejabat BUMN, sebagai Komisaris Pelni mengeluarkan pernyataan dalam cuitannya di twiter yang memplesetkan kata Khilafah . Ada pula pejabat yang memimpin di Kementrian Agama mengatakan bahwa “agama Islam itu datangnya dari Arab, maka harus menghormati budaya di Indonesia”. Sebab itulah para Ulama Aswaja Geneng Ngawi ini memberikan reaksi.
Acara dimulai pada pukul 20.05 wib dan dibuka oleh MC, Ustadz Darto kemudiaan dilanjutkan pembacaan ayat suci Alqur’an oleh Ustadz Budiyanto.
Sambutan hangat dari shahibul hajat disampaikan oleh Gus Nurali untuk para peserta dan jama’ah yang hadir. Adalah Al-Mukarram Kyai Abu Syamil, Pembina Ulama Aswaja Mataraman sebagai keynote speaker menyampaikan pandangannya bahwa agama asas dan negara penjaga. Sesuatu yang tidak ada azasnya akan roboh, pondasi/azas yg tidak ada penjaganya akan hilang.
Di tengah-tengah acara beberapa Ulama/Kyai Pengasuh Ponpes ataupun majelis taklim secara bergantian berkesempatan menyampaikan pandangan dan solusi syari’ah terhadap urusan umat dalam sesi Kalimah Minal Ulama. Diantaranya adalah Kyai Abu Aufan (Pengasuh MT Al-Mulk Geneng), Ustadz Agus Ghufron (MT. Al-Mustanir Paron ), Kyai Abu Rayhan Al-Makmun (MT. Alqur’an wal Hadits Walikukun), Kyai Abu Aziz Fillah (MT. Baitusy Syukur Paron) Kyai Ikhsan Hafidz (MT. Al Falaah Geneng), Kyai Abu Hamas (Al Fajar Jogorogo), Kyai Quthub Amrullah (Koordinator Ulama Aswaja Mataraman).
Secara umum, para ulama berpendapat bahwa sumber kerusakan di berbagai bidang yang mengakibatkan persoalan hidup umat ini karena diterapkannya hukum sekuler dan mencampakkan hukum dari sang Maha Kuasa, Allah Swt yakni syariah Islam.
Di penghujung acara, dibacakan pernyataan sikap Ulama Ahlu Sunnah Wal Jama’ah wilayah Mataraman yang dipimpin oleh Kyai Zainal Abidin (Ulama Aswaja Geneng Ngawi). Dalam pernyataannya, tegas disampaikan bahwa Al-Khilafah merupakan ajaran Islam yang mulia. Hal itu dipertegas dan diterangkan di dalam kitab-kitab fikih empat madzab. Seruan yang disampaikan, umat harus mengambil peran penting ini di posisinya masing-masing untuk bergerak memperjuangkan tegaknya kembali Al-Khilafah ‘ala Minhaji An-Nubuwah Ats-Tsaniyah untuk penerapan hukum syariah secara kaaffah.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh Shahibul Fadhilah Al Mukarram Kyai Misno kemudian ditutup oleh MC tepat pada pukul 22.00 wib. Lalu, para peserta berpamitan pulang dengan tertib.