
Jakarta, (Shaulululama) – Majelis Dzikir Rotibul Haddad dan Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi besar SAW menghadirkan nara sumber diantaranya KH. Gelorawan Ulama Aswaja Jakarta Timur mengangkat tema “Hancurnya Kapitalisme Tegaknya Peradaban Islam”.
“Mengingkari peristiwa Isra’ Mi’raj itu akan menyebabkan jatuh pada kekufuran”, kata KH. Gelorawan.
” Berbicara Isra’ Mi’raj berhubungan dengan keutamaan bulan Rajab”, tambah beliau.
Beliau menceritakan rentetan peristiwa besar di bulan Rajab, “Isra’ Mi’raj, perang Tabuk yang dipimpin langsung oleh Baginda Rosul Muhammad SAW, pasukan kaum muslimin yang dipimpin Salahudin Al Ayubi berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan kaum muslimin, dan pada tanggal 3 Maret 1924 tepat 28 Rajab runtuhlah intitusi agung lembaga yang mempersatukan kaum muslimin yang bernama Khilafah Islamiah”.
Beliau mengutip dari Imam Al Mawardi yang berkata ” Al Imamah atau Khilafah atau Imaroh itu keberadaanya adalah menjadi sebuah lembaga yang menggantikan tugas – tugas kenabian”.
“Khilafah itu adalah satu lembaga yang mempersatukan kaum muslimin di seluruh dunia”, tambahnya.
“Tidak ada yang buruk, tapi mereka sengaja pemahaman tentang Khilafah ini dikacaukan”, tukas beliau.
“Wajib kalian mengikuti sunnahku dan para Khalifah yang lurus, para Khulafaur Rosyidin”, jelas beliau.
“Kewajiban kita mengikuti sunnah beliau dan para sahabat ini sama besarnya”, tegas beliau.
“Rosul marah kepada Umar karena membawa lembaran taurat”, kata KH Gelorawan lagi. Hal ini karena tidak mengikuti sunah beliau.
“Bagaimana dengan kaum muslimin saat ini yang tiak mengikuti sunnah dan mengikuti demokrasi?, tanyanya”.
“Demokrasi dirancang oleh musuh – musuh Islam, yang dirancang untuk menghancurkan aqidah umat Islam”, tukas beliau.
Beliau memaparkan bahwa “Demokrasi memiliki aqidah yang menjauhkan agama dari kehidupan”.
” Para ulama, habaib menjadi yang terdepan dalam rangka mencerdaskan umat agar menerapkan syari’at dalam bibgkai Khilafah ala min hajinnubullah”, tutup beliau.