
Bogor, (shautululama) – Sudah menjadi urfnya para ulama jika bulan Ramadhan tiba mereka pun memohon kepada Allah untuk memberikan pertolongan dan bantuan kekuatan agar kita semua dapat mengerahkan semua kekuatan dalam beramal salih di bulan tersebut. Jika Ramadhan usai mereka pun masih juga memohon kepada Allah agar menerima amalan-amalan mereka, terutama dalam kondisi sekarang ini, sebagai wujud ihtimam bi amril muslimin, para ulama berkewajiban menyeru kaum muslimin dalam kewajiban mereka agar peduli pada kaum muslim yang lain
Forum Komunikasi Ulama Aswaja Kab. Bogor pada Sabtu malam, tanggal 26 Maret 2022 mengumpulkan para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh berkumpul bersama, berdiskusi untuk membahas permasalahan ditengah tengah umat dan memberikan pencerahan dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Acara Tarhib Ramadhon ini mengambil tema , “Cengkeraman Oligarki di balik kelangkaan minyak goreng dan tragedi Wadas, sistem Islam solusinya”.
Ustadz Oman Abdurrahman (DKM Al Ikhlas), sebagai shohibul bayt dalam sambutannya menyampaikan ungkapan rasa syukur yang tak terhingga atas kehadiran para kiyai dan jamaah sekitar Wangun Gn. Pancar Babakan Madang. Beliau pun dengan terharu menyampaikan ta’dzim atas kehadiran para alim ulama dari luar Kecamatan Babakan Madang diantaranya beliau menyampaikan penghargaan secara khusus kepada KH. Haris Iskandar, ulama Aswaja Kab Bogor yang terkenal dengan Majlis Darul Fikri Al Islami.
Dimana majlis beliau banyak sekali dikunjungi para ulama se Jabodetabek, Kiyai AA Syamri, Ulama kharismatik pengasuh Ponpes. Pancaran Amal yang kirahnya sangat dikenal di Nusantara, Kiyai Usman Kamaludi, Kiyai muda yang paling getol melakukan safari dakwah, menyampaikan seruan kepada tokoh masyarakat agar ikut bersama memperjuangkan Islam Kaffah dalam naungan Khilafah Islamiyah serta para ajengan dan tokoh masyarakat lainnya
Tausiyah pertama disampaikan oleh Kiyai Usman Kamaludin dengan bahasa daerah yang kental menyapa dan mengingatkan jamaah yang hadir bahwa sebentar lagi akan masuk pada bulan yang mulia, bulan yang Allah SWT akan melimpahkan pahala. Beliau juga mengingatkan jamaah akan pakta kondisi umat saat ini dengan kelangkaan minyak goreng, kezaliman penguasa terhadap warga Wadas, ketidak pedulian penguasa terhadap problematika yang ada dengan mengeluarkan kebijakan yang tidak berhubungan dengan masalah seperti UU IKN, pelaksanaan Moto GP di tengah keprihatinan rakyat hingga kezaliman terhadap para ulama yang kritis menasihati penguasa.
Beliau juga menyampaikan kabar gembira tentang janji Allah Dengan mengutip Surat An Nur 55
وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى الْاَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًاۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـًٔاۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ
Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh, akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridhoi. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu apa pun. Tetapi barangsiapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.
Ini janji Allah SWT . bahwa umat Islam akan memimpin. Syaratnya adalah umat Islam beriman dan bertaqwa, menerapkan Islam secara kaffah dalam institusi negara warisan Rosulullah yakni Khilafah ‘ala minhajinNubuwwah
Tausiyah selanjutnya disampaikan oleh mubaligh muda yang dikenal dengan panggilan Ust. Ardha Billi. Beliau yang juga putra dari Kiyai AA Syamri sekaligus Cicit Papa Madang, ulama besar Bogor, mengingatkan jamaah yang hadir untuk menyampaikan kepada umat bahwa kewajiban umat islam tidak tebatas pada ibadah mahdhah saja, namun wajib menerapkan seluruh hukum hukum Allah mulai dari ekonomi, pendidikan, uqubat hingga siyasiyah (politik). Beliau juga manyampaikan bahwa tidak ada sistem lain didunia ini yang dapat menerapkan islam secara kaffah melainkan hanya sistem Khilafah
Kiyai Mikrat Harahap, ulama Aswaja yang memimpin Majlis Dhuha di Bojong Gede ikut memberikan tausiyah dengan gaya beliau yang khas dan lantang menggelegar. Beliau mengungkapkan fakta pihak yang berkuasa dinegeri ini adalah oligarki. , Ideologi Kapitalisme yang diterapkan di Indonesia benar benar telah membuat kerusakan yang sangat besar. Anak kandungnya demokrasi telah melahirkan penguasa yang pro kepada kapitalis baik lokal maupun asing, sehingga kebijakan dan peraturan yang dibuat bukan lagi untuk kepentingan rakyat tetapi untuk kepentingan kelompok kapitalis tersebut.
Kemudian melahirkan oligarki, yang menguasai dan mengendalikan ekonomi, politik, sosial, media dan lain-lain. Para penguasa hanyalah pelayan para oligarki, kasus Wadas buktinya terjadi karena penguasa melayani dan menjalankan kepentingan oligarki. Begitu pula di balik langkanya minyak goreng, ada oligarki yang bermain di sana. Lagi-lagi penguasa hanyalah melayani dan menjalankan kepentingan oligarki, tidak melayani dan menjalankan kepentingan rakyat, papar beliau
“Namun apapun yang mereka lakukan percayalah, bahwa Allah akan menghancurkan mereka”, pungkas beliau yang disambut dengan pekikan takbir dari jamaah yang hadir
Acara yang dihadiri sekitar 150 jamaah sejak dimulai ba’da isya, berakhir pukul 23.00 WIB. Ditutup dengan pembacaan pernyataan sikap ulama aswaja , yang dibacakan oleh Kiyai Qomarudin Abui Zaki, Ulama Aswaja Sukaraja serta ramah tamah dan makan bersama