
Probolinggo, (shautululama) – Mengingat Tragedi G 30 S PKI “Bahaya, Mafsadat dan Madharat Ideologi Ciptaan Manusia, Pelajaran dari Pemberontakan PKI, Saatnya Kembali kepada Islam Kaffah”
Pengalaman pahit dalam sejarah bangsa Indonesia – terutama umat Islam – akibat pengkhianatan dan kekejaman PKI (Partai Komunis Indonesia) jangan sampai terulang kembali.
Mengingatkan kepada seluruh masyarakat, bahwa jasa besar umat Islam untuk negeri ini, dari sejak sebelum kemerdekaan, saat kemerdekaan, mempertahankannya dan bagaimana umat Islam mampu menjaga negeri ini dari kehancuran akibat penghianatan PKI.
Oleh karena itu, kami ulama sebagai perwujudan atas kecintaan kepada negeri dan membentengi dari ideologi ciptaan manusia, maka kami menyampaikan nasehat sbb:
1. Bahwa komunisme merupakan bagian dari kemusyrikan, sedangkan permusuhan terhadap umat Islam yang paling keras adalah dari orang-orang musyrik, selain dari orang-orang Yahudi. Allah swt berfirman:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدٰوَةً لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik” (QS. Al-Ma’idah: 82)
2. Pengalaman pahit dalam sejarah bangsa Indonesia – terutama umat Islam – akibat pengkhianatan dan kekejaman PKI (Partai Komunis Indonesia) jangan sampai terulang kembali. Nabi saw bersabda:
« لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ ». رواه البخاري.
“Seorang mukmin itu tidak akan terperosok ke dalam lubang yang sama dua kali.” (HR. Al-Bukhari).
3. Bahwa Komunisme sebagaimana Kapitalisme adalah ideologi buatan manusia yang menjerumuskan manusia pada kerusakan dan penderitaan.
Kami atas Nama Ulama Aswaja Tapal Kuda menyatakan sikap sbb:
1. Kepada seluruh masyarakat khususnya umat Islam termasuk Pemerintah agar tetap mewaspadai bahaya laten komunisme.
2. Saatnya meninggalkan dan membuang ideologi Kapitalisme-Liberalisme dan Sosialisme-Komunisme yang terbukti hanya menimbulkan kehancuran dan penderitaan, khususnya rakyat di negeri-negeri Islam.
3. Mengingatkan kembali betapa jasa besar umat Islam untuk negeri ini dalam membela dan mempertahankannya, jasa para ulama yang mengobarkan jihad fisabilillah. Saatnya Umat Islam untuk menjadi subyek perubahan dan bukan hanya menjadi obyek dari kekuatan asing dan aseng.
4. Menyeru segenap rakyat Indonesia dan penguasa negeri ini agar kembali kepada sistem yang diturunkan Allah SWT, yakni Sistem Islam, yang sudah dijamin oleh Allah SWT akan membawa rahmat bagi seluruh umat manusia (rahmatan lil alamiin), baik muslim maupun non muslim.
5. Menyeru kepada seluruh umat Islam, khususnya para Ulama sebagai warosatul anbiya wal mursalin dan uyunul ummah untuk berjuang bahu-membahu dalam rangka menegakkan syariat Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah Rasyidah ala minhajin nubuwwah.
6. Kepada para Ahlul Quwah wal Man’ah tolonglah (agama) Allah, jadilah penolong (agama) Allah SWT (ansharullah) dengan cara berjuang untuk menyingkirkan sistem kapitalisme-komunisme, kemudian terapkanlah sistem Islam.
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا أَنصَارَ اللَّهِ…..} [الصف : 14]
“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penolong (agama) Allah” (QS. As-Saff: 14)
اللهم قد بلغنا ، فاشهد
“Ya Allah sungguh telah kami sampaikan, maka saksikanlah”
7. Mengajak kepada para ulama, kyai, habaib, dan ustadz, untuk menjadi garda terdepan perjuangan penegakkan syariat Islam dan terus-menerus berdakwah di jalan Allah SWT, menyerukan kepada kebaikan, mencegah dari yang munkar, demi tegaknya Syariat Islam dalam seluruh aspek kehidupan di bawah naungan Khilafah Rasyidah ‘alaa Minhajin Nubuwwah.
Shafar 1444 H / September 2022
Ulama Aswaja Tapal Kuda