Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Tausiyyah Multaqa Ulama Aswaja Gresik Kota Wali, Haram Separatisme dan Serahkan SDA Kepada Asing-Aseng, Oligarki

shautululama.co Gresik Jatim – Multaqo Ulama Aswaja yang digelar pada hari Sabtu, 31 Desember 2022 dan disiarkan secara Live Stream melalui melalui CHANNEL youtube DAKWAH GIRI sebagai tanggapan para ulama dalam menyikapi berbagai polemik yang terjadi di rezim saat ini seperti Ancaman Disintegrasi Papua, Kabupaten Meranti Riau, dan issue Lelang Kepulauan Widi.

Selain itu, Acara ini digelar sebagai bentuk kecintaan ulama kepada negeri ini, dan sebagai tanggung jawab ulama untuk melakukan kewajiban amar makruf nahi mungkar.

Ustad Ifan Abu Hisyam membuka sekaligus memandu berlangsungnya acara multaqa ulama ini. Setelah menyapa hangat para para ulama, kyai, mubaligh serta asatidz yang hadir. Selanjutnya Lantunan ayat suci al Quran terdengar merdu yang dibacakan oleh Ustad Muhammad Aris, S.Th.I semakin menambah khidmat acara.

Para ulama yang akan menyampaikan taujih dan kalam minal ulama diantaranya Kyai Fatkhurrahman, S.Ag Pengasuh MT. Al Qolam, Gresik; Kyai Hafid Widodo, M.Pd Pengasuh MT. Al Kayyis, Gresik; Kyai Abdul Aziz Pengasuh MT As Salam Gresik; KH. Ahmad Najib, S.Pd Pengasuh MT. Taqorrub Ilallah, Gresik; Kyai. Abdullah Arham selaku Pengasuh MT. As Syifa’ Gresik; Serta Kyai Adam Cholil dari Koordinator Jaringan Santri Nusantara sekaligus selaku shohibul hajjah.

Setelah kalimatut takdim yang disampaikan oleh Kyai Adam Cholil, selanjutnya pemaparan kalam minal ulama yang dipandu oleh Kyai Abdul Latif. Kyai Hafids pengasuh MT Al Kayyis Gresik memaparkan terkait polemik di tanah Papua, tanah kaya yang terus dieksploitasi oleh oligarki yang berlindung dibalik keburukan sistem saat ini. Serta tindak teror dari anggota KKB terhadap warga sipil, oleh karna itu TNI wajib memberi perlindungan kepada warga.

Selanjutnya KH Ahmad Najib mengungkapkan terkait kekecewaan dari Bupati Kabupaten Meranti mengancam lepas dari NKRI akibat ketimpangan ekonomi akibat buruknya penerapan sistem kufur demokrasi, liberalisme, sekulerisme dan kapitalisme.

Kyai Fathurrahman menyampaikan bahwa Sistem Islam mensejahterakan negeri ini, memberikan kenyamanan dan keamanan warga Muslim maupun non muslim. “Khilafah itu tajjul furud atau mahkotanya kewajiban yang menjamin keselamatan umat baik di dunia maupun di akhirat”. Terang Kyai Fathurrahman

Diakhir taujihnya Kyai Fathurrahman menegaskan bahwa khilafah itu warisan baginda Nabi dan sunnah para sahabat. Karna hanya khilafah yang akan menerapkan syariat islam secara kaffah.”Sistem – sistem selain islam terbukti hanya menjadi sumber kemafsadatan” Pungkas Kyai fatkhur.

Setelah penyampaian taushiyah-taushiyah dari para ulama Aswaja Gresik, kemudian diakhiri dengan pembacaan Pernyataan Sikap Ulama yang dibacakan oleh KH Ahmad Muzzaki selaku Pengasuh Majelis Ta’lim Taqarrub Ilallah Gresik yang poin-poinnya sebagai berikut:
1. Haram hukumnya melelang pulau kepada asing, karena akan menjadi jalan bagi orang kafir untuk menguasai orang mukmin;
Firman Allah _Subhanahu wa Ta’ala:_
وَلَنْ يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلاً
_”dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang beriman”_ (QS. An-Nisa: 141)
2. Adanya ancaman disintegrasi wilayah teritorial merupakan akibat dari penerapan sistem kapitalisme yang selalu berpihak pada kepentingan kelompok oligarki (domestik maupun asing), dan mengabaikan kepentingan rakyat dan bangsa sendiri;
3. Wajib hukumnya menjaga dan mempertahankan keutuhan wilayah teritorial Indonesia bagi seluruh rakyat pada umumnya dan TNI pada khususnya;
4. Sudah saatnya seluruh komponen bangsa untuk menyadari bahwa sistem kapitalisme itu buruk (rusak – merusak, bahaya – membahayakan) dan harus segera dicampakkan;
5. Sistem Islam (dengan Khalifah sebagai _junnah_ -nya) akan menjaga keutuhan wilayah teritorial, menjaga keamanan, memakmurkan dan mensejahterakan warga, baik muslim maupun non muslim;
إنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ
_”Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu (laksana) perisai, dimana (orang-orang) akan berperang di belakangnya (mendukung) dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)nya”_ (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dll)
6. Saatnya kembali kepada sistem Islam (Syari’at dan Khilafah); sebagai kebutuhan, sekaligus sebagai kewajiban;
Di dalam Kaedah Ushul disebutkan,
مَا لَا يَتِمُّ الْوَاجِبُ إِلَّا بِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
_”tidaklah sempurna suatu kewajiban kecuali dengan sesuatu, maka sesuatu itu menjadi wajib”_
Akhirnya, camkanlah firman Allah _Subhanahu wa Ta’ala_ berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ
_”Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian”_ (QS. Al-Anfal: 24)

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button