
Probolinggo, Jatim (shautululama) —Ramadhan yang seharusnya bisa dilaksanakan dengan khusyuk dan tenang. Tampaknya terusik dengan ragam kebijakan penguasa yang meresahkan. Penguasa sudah mati rasa untuk bisa memberikan pelayan terbaik bagi rakyatnya. Bagaimana tidak, kebijakan sangat membuat sulit kehidupan. Harga bahan pokok naik, produksi Islamophobia, hingga upaya penyuburan kembali komunisme melalui rekrutmen anggota TNI.
Ulama Aswaja Tapal Kuda Probolinggo pun memberikan pesan penting pada Kamis (7/4/2022). Bertajuk Tausiyyah ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Tapalkuda Jatim: Tolak Kenaikan Bahan Pokok, Tolak Penghapusan Madrasah, Tolak Anak Pki Bebas Jadi TNI Dan Perangi Islamophobia.
Upaya memerangi Islam dengan hembusan Islamofobia tampaknya menjadi sebuah proyek. Sayangnya, proyel memeragi Islam itu akan gagal. Karena Allah berfirman:
وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ
“Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup.” (QS. Al-Baqarah: 217)
Barangkali mereka lupa atau mungkin belum pernah mendengar bahwa Islam adalah rahmat untuk seluruh alam. Sebagaimana firman-Nya:
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya: 107)
Rasulullah saw diutus dengan membawa syari’at Islam. Pelaksanaan dan penerapan syari’at Islam akan menjamin keselamatan jiwa dan harta; akan menjaga akal dan kehormatan; akan mengantarkan pada kesejahteraan, kemakmuran dan kebahagiaan; akan meninggikan harga diri, derajat dan kemuliaan; akan menjunjung tinggi ilmu, pendidikan dan peradaban; dan sebagainya.
Maka, melalui ijtima’ ulama, para Ulama Aswaja Tapal Kuda (Probolinggo) menyatakan:
1. Tolak kebijakan dhalim kapitalistik, tolak kenaikan harga kebutuhan pokok, yang hanya menyengsarakan rakyat;
2. Tolak Islamophobia yang hanya menebarkan bau busuk penghasudan, kecurigaan dan kebencian;
3. Tolak upaya penghapusan madrasah/pesantren dalam RUU SISDIKNAS, yang tidak ada arti lain kecuali sebagai penghapusan Islam dan ajarannya;
4. Tolak penerimaan anggota TNI yang berasal dari keturunan PKI;
Dalam ijtima’ ulama menyerukan :
1. Tingkatkan ketaqwaan kepada Allah swt melalui perjuangan penerapan Islam secara Kaffah yang menjamin terwujudnya rahmat bagi semua;
2. Tegakkan khilafah islamiyah, pemimpin tata dunia baru, institusi pelaksana penerapan syari’at islam secara kaffah;
الخلافة هي رئاسة عامة للمسلمين جميعاً في الدنيا لإقامة أحكام الشرع الإسلامي وحمل الدعوة الإسلامية إلى العالم
“khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum muslim seluruhnya di dunia untuk menegakkan hukum-hukum syari’at Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia” (Nidham Al-Hukmi Fi Al-Islam)
Acara ini mendapat sambutan luar biasa dari umat. Akhirnya ulama berada di garda terdepan untuk memberikan solusi dari problematika kehidupan.[hn]