Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Stop Pelecehan Terhadap Khilafah, Siap Bela Kehormatan Islam dan Umat Islam

Cianjur, (shautululama) – Forum Ulama Aswaja (FUA) Jawa Barat menyelenggarakan Multaqo Ulama Aswaja Jawa Barat dalam rangka merespon tindakan pelecehan terhadap ajaran islam(khilafah) dan sekaligus muhasabah terhadap berbagai bencana yang melanda negeri pada hari Ahad, 27 November 2022 2022.

Ditayangkan melalui Channel Youtube Rayah TV acara ini mengangkat tema “Ulama Jawa Barat Bergerak Membela Kehormatan Islam. Lagi-lagi Pelecehan Ajaran: Jangan Main-Main Terhadap Umat Islam”. Dihadiri oleh lebih dari 150 ulama dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Kegiatan multaqo ini diawali dengan sambutan dari KH. Ibrahim Yusac sebagai shahibul bait, agar acara in menjadi sarana dakwah bagi alim ulama untuk menyampaikan ajaran Islam Kaffah sekaligus menyikapi bencana gempa bumi yang melanda Cianjur. Beliau mengajak momen ini menjadi ruang munajat dan muhasabah bersama ulama dan umat agar semakin teguh dalam mendakwahkan Islam dan memperjuangkan tegaknya Syariat-Nya. “Semoga Umat Islam diberikan kesabaran atas bencana yang dihadapi khususnya di Cianjur dan kelimpahan rizki untuk pergerakan dakwah ini,” tegasnya.

Pada sesi kalam minal Ulama, Ust Dr Hakim Abdurrahman, sebagai shabibul hajat, menyinggung mengenai pentingnya ulama akhirat senantiasa hadir membimbing umat, ditengah munculnya ulama Su’. Kehadiran ulama su’ (dunia) justru mendorong langgengnya kekuasaan yang zalim dan tidak berpihak kepada umat Islam dan ajarannya. Beliau menegaskan, “waspadai hadirnya Ulama su’ menjadi alat justifikasi yang membenarkan kekuasaan yang menolak menjalankan aturan Allah SWT.”

Ajengan Basyir dari Kota Bandung menyatakan, nestapa yang melanda Umat Islam tiada lain diakibatkan oleh penerapan sistem demokrasi sekaligus mengukuhkan Ideologi Kapitalisme dalam mengatur kehidupan. Beliau menegaskan bahwa kebebasan demokrasi menyebabkan pelecehan dan penistaan terhadap ajaran Islam. Sayangnya pelakunya tidak pernah ditindak tegas oleh pemerintah. “Kebebasan berpendapat yang terkandung dalam Demokrasi digunakan untuk penistaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan ajaran-Nya, termasuk pelecehan terhadap Khilafah adalah bentuk penistaan terhadap ajaran Ahlu Sunnah wal Jama’ah,” ungkapnya.

Kiyai Supriyadi dari Garut mengungkapkan di era Kekhilafahan Islam, Penguasa adalah perisai bagi Umatnya. Dahulu Khalifah Mu’tashim ketika seorang muslimah dilecehkan oleh orang Romawi, ia mengerahkan tentaranya sekaligus melakukan penaklukan. “Dikala Prancis dan Inggris mengadakan teater penghinaan kepada Baginda Nabi SAW, maka Khalifah Utsmani Abdul Hamid II melayangkan ancaman sehingga penguasa kafir itu mengurungkan niatnya, ” paparnya.

Ajengan Zamzam dari Kabupaten Bandung menjelaskan bahwa kondisi pelecehan terhadap ajaran Islam disebabkan abainya sebagian ulama melakukan amar maruf nahi munkar terhadap penguasa. Padahal umat Islam sejatinya mendambakan kepemimpinan islam yang menjaga umat dan ajarannya. Sehingga, ulama dan umat Islam harus mengarahkan upaya perjuangannya untuk mengembalikan kepemimpinan sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan para penerusnya dalam bentuk Kekhilafahan.

Di bagian akhir multaqo tersebut, pernyataan sikap dibacakan oleh Ajengan Musa, ulama aswaja Cianjur, dimana para ulama sepakat menyerukan penghentian pelecehan terhadap ajaran Islam Khilafah. Mereka juga mengajak agar bencana yang melanda negeri sebagai momen munajat dan muhasabah dan mndorong perjuangan tegaknya Syariat- Islam secara kaffah dalam sebuah institusi Khilafah Islamiyyah.

“Berbagai fasad dan bencana yang terjadi harus menjadi pengingat, agar Umat Islam kembali kepada syari’at-Nya dan menerapkannya secara kaffah dalam bingkai Khilafah Islamiyyah.” Wallahu A’lam.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button