
Probolinggo, Jatim (Shautulualama) – Dalam acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda bertajuk “Khilafah Di Mata Fuqoha, Negara Terkuat Di Masa Depan,” Gus Tuhu sebagai pengasuh MT. Al Mustanir mengingatkan kembali akan pentingnya umat memahami sejarah. Sejarah yang dimaksud yakni sejarah ketika sistem Khilafah pernah diterapkan selama kurang lebih 13 abad dan terkoneksi ke nusantara. Insya Allah akan kembali tegak untuk kedua kalinya sesuai janji Allah SWT. (Kamis, 21/7/2022)
Sejarah penerapan syariat Islam secara kaffah menjadi bagian sejarah yang indah. Indah sebagai sebuah sistem pemerintahan yang menjalankan seluruh syariat Allah SWT. Dalam perbincangan konstelasi politik internasional, Khilafah pada masa dahulu juga pernah menjadi negara pertama yang memimpin tatanan dunia.
“Kita tidak sedang membahas romantisme sejarah Khilafah. Meski sebenarnya membahas hal tersebut bukan sesuatu yang salah karena sejarah Khilafah di masa lalu memang sejarah indah sebuah sistem pemerintahan yang menjalankan seluruh syariat Allah SWT. Sebuah sistem yang memuliakan manusia di atas syariat yang mulia. Romantisme sejarah yang memang layak kita bicarakan karena sejarahnya terlalu panjang untuk dilupakan karena kurang lebih 13 abad, sistem khilafah eksis di dunia ini. Bahkan sistem khilafah telah menjadi ad-daulatul ula (negara pertama) dalam konteks pembicaraan konstelasi politik internasional ” jelas Gus Tuhu.
Selanjutnya Gus Tuhu menegaskan bahwa pembicaraan seputar sejarah Khilafah berkaitan dengan sistemnya. Hal ini penting untuk generasi saat ini maupun mendatang sehingga mampu memahami penegakan Khilafah di dunia sangat penting.
“Berbicara tentang sejarah, selain sejarah itu terbukti dengan adanya prasasti, peninggalan-peninggalan, sejarah lama yang sangat panjang itu pasti telah tertulis oleh mereka yang terjun atau aktif terlibat. Rata-rata mereka yang mencoba mendistorsi sejarah, mereka mencantumkan sejarah orang. Padahal sistem Khilafah berbicara sistem. Hari ini kita mencoba menyegarkan kembali sejarah Khilafah di negeri ini untuk generasi dan masa depan,” tegas beliau.
Gus Tuhu juga mengingatkan pengaruh kehidupan negeri ini ketika merasakan perlindungan Khilafah di Nusantara. Selain itu, secara sistemik, Khilafah adalah sistem yang dipandu oleh wahyu Allah SWT.
“Negeri ini dulu baik-baik saja ketika terhubung dengan Khilafah. Sebaliknya, rusak dengan sistem kehidupan selainnya (kapitalisme). Marilah kita jujur menjadi hamba, jujur ketika melihat apa saja termasuk jujur ketika melihat sejarah. Tentu kita tidak akan pernah bisa melihat keburukan sistem khilafah. Secara sistemik, Khilafah tidak mungkin buruk karena khilafah adalah sistem yang dipandu oleh wahyu Allah SWT. dengan dilandasi kaidah-kaidah bersumber dari Allah SWT. Khilafah tidak mungkin buruk, jelek, rusak ataupun merusak. Adapun pelaku dalam sistem Khilafah karena sistem manusiawi, maka bisa salah dan bisa benar,” pungkas Gus Tuhu.
Oleh karena itu, marilah kita meneropong sejarah secara jujur. Tentunya kita akan kembali pada masa kejayaan, kemakmuran, kegemilangan, kemuliaan dan menjadi bangsa yang diridhoi Allah SWT karena menjalankan syariat Allah SWT. Wallahu’alam.[]