Surabaya Utara, Ijtima Ulama Aswaja Surabaya Utara, Bersama Para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh berkumpul bersama, berdiskusi untuk membahas permasalahan di tengah-tengah umat dan memberikan pencerahan dengan mengadakan Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Surabaya Utara dengan Tema “Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamophobia, Penghapusan Madrasah, Dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI”. (18 April 2022)
Aqwal minal ulama Ustadz Ahmad Musyaffak, MT. Moslem Seduluran beliau menyampaikan: pengelolaan BBM dalam Islam ini tentu terkait dengan persoalan yang kita hadapi akhir ini, dimana harga kebutuhan bahan pokok semakin mahal. Kemarin ada fenomena kelangkaan minyak goreng dilanjutnya mahalnya harga minyak goreng. Belum tuntas mahalnya minyak goreng, kita dikejutkan dengan naiknya Pertamax bahkan ada indikasi BBM yang lain akan naik juga yaitu Pertalite.
Kenapa Indonesia yang kaya raya minyak bumi dan gas, bahkan ladang minyak bumi tahun 2014 sudah ada 60 ladang, seharusnya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia dengan harga yang murah. Tapi faktanya rakyat beli dengan harga yang mahal. Ini disebabkan karena pemerintah menyerahkan pengelolaan migas kepada investor swasta, baik asing maupun lokal.
Jika pengelolaan diserahkan ke swasta maka orientasinya itu bukan untuk melayani rakyat namun orientasinya adalah profit (keuntungan). Bahkan ternyata investor migas itu sangat jahat dan serakah, yang dipikirkan hanya keuntungan, pemerintah tidak bisa mengintervensi, sehingga harga menjadi permainan pengusaha. Sementara rakyat yang ikut memiliki sumber daya alam tidak pernah menikmati.
Dalam pandangan Islam Harta kekayaan alam yang berkaitan dengan kepemilikan publik, yang sifatnya melimpah adalah milik umum, tidak boleh dikuasai pribadi maupun swasta. Negara yang berkewajiban mengelola SDA dan hasilnya masuk kas negara dan digunakan untuk kepentingan, kesejahteraan masyarakat.
Rasullulah Saw bersabda:
اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ في ثلَاَثٍ فِي الْكَلَإِ وَالْماَءِ وَالنَّارِ
Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api (HR Abu Dawud dan Ahmad).
Pada momentum Ramadhan ini mari kita membangun kesadaran pada kaum muslimin untuk kembali pada syariah, dalam naungan khilafah, InsyaAllah keberkahan akan dilimpahkan oleh Allah SWT kepada kita.
