
Sumedang, (shautululama) – Selasa, 29 November 2022 di Pondok Pesantren Asmaul Husna Sumedang, berlangsung Multaqa Ulama Aswaja Sumedang, yang dihadiri oleh para Ulama dari berbagai ma’had di Sumedang bersama ratusan jama’ahnya.
Multaqa Ulama Aswaja Sumedang ini bermaksud menyatukan sikap Ulama, khususnya daerah Sumedang, terkait dengan penistaan ajaran Islam, simbul islam, maupun penghinaan terhadap Rasulullah Saw, yang tidak ada proses penegakan hukum. Oleh karena itu, Kami ulama Aswaja Sumedang menyatakan sikap sebagai berikut:
- Menyadari bahwa kunci untuk mengakhiri segala musibah tidak lain dengan mencampakkan akar penyebabnya, yakni ideologi dan sistem sekularisme-kapitalisme. Berikutnya, terapkan ideologi dan sistem yang telah Allah SWT turunkan. Itulah ideologi dan sistem Islam. Dengan kata lain, terapkan syariah Islam secara kaffah dalam semua aspek kehidupan.
- Menghentikan segala bentuk pelecehan terhadap ajaran Islam. Bahwa melecehkan ajaran Khilafah adalah melecehkan ajaran Islam ajaran ahlus sunnah wal jamaah. Maka menjadi wajar pula pelakunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Dan tentu saja bagi siapa saja yang coba melecehkan ajaran Islam, maka akan berhadapan dengan Ulama dan umat Islam.
- Perlakuan dan pelecehan ajaran Islam ini muncul karena tidak ada pelindung bagi Islam, ajarannya, dan kaum muslimin dari orang-orang yang memang memiliki hasad dan kebencian kepada Islam dan ajarannya. Untuk itu para Ulama sebagai warosatul anbiya warmursalin, uyunul ummah memiliki kewajiban besar untuk mewujudkan hal tersebut dan solusinya adalah menegakkan syariat Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah ala minhajin nubuwwah. Maka arah perjuangan dakwah harus jelas, yakni untuk diterapkannya syariat Islam secara kaffah. Dan itu adalah satu-satunya solusi.