
Surabaya, (shautululama) – Pemerintah sungguh telah berbuat sangat dhalim dan keji; menyusahkan dan memberatkan beban hidup rakyat.
Di saat kehidupan rakyat belum sepenuhnya pulih pasca pandemi dua tahun terakhir ini, Sabtu 3 Agustus 2022 pemerintah mengumumkan kebijakan untuk menaikkan harga BBM subsidi maupun non subsidi. Bagai tak punya mata. Bagai tak punya telinga. Bahkan bagai tak punya hati. Berbagai masukan, kritik bahkan protes dan penolakan dari rakyat diabaikan. Pemerintah tetap tega menaikkan harga BBM.
Menyikapi kebijakan pemerintah tersebut, Kami para ulama Asatidz dan Tokoh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) ASWAJA Surabaya Utara mengadakan agenda 6 September 2022, menyatakan Sikap Penolakan Kenaikan Harga BBM, dan menyampaikan tausiyah untuk memberi pencerahan kepada seluruh umat dengan tema “Tolak Kenaikan harga BBM dan Liberalisasi Migas”
Acara dipandu oleh Ustad Rosyidin dengan bersahaja mengarahkan jalannya acara Kemudian dilanjutkan dengan Aqwal minal ulama
- Nara sumber pertama: Kyai Muhammad Qoim (MT. Al-Bayan) Eenergi termasuk minyak bumi, batu bara adalah milik masyarakat, milik umum, milik seluruh umat sehingga bisa diatur sedemikian rupa agar masyarakat bisa menikmati semua dengan harga murah, bahkan bisa gratis
- Nara sumber kedua: Umar Sahid (MT. Marhamah) Alih alih akan mensejahterakan masyarakat, justru kenaikan BBM, akan merugikan rakyat, rakyat akan semakin menjerit. Maka wajar banyak diberbagai kalangan masyarakat menolak kebijakan kenaikan harga BBM
- 3. Nara sumber ketiga : Fatahillah Thohir (Majelis Ta’lim Al Fatih Surabaya) : Lihatlah negri kita ini, kekayaan alam melimpah, ada gunung emas, ada gas, batu bara, minyak bumi. Tapi ketika sistem Kapitalisme dan sistem yang tidak Islam diterapkan maka terjadi seperti yang kita lihat, kerusakan, kedzaliman, kejahatan, kesengsaraan
Saatnya Pembacaan (press release) Pernyataan Sikap Ulama Aswaja Oleh Ust Soeprayogi (MT An Nashr)
Pembacaan Doa oleh KH Abdul Kholiq (FUIB Surabaya)
Berikut ini pernyataan Sikap Ulama Aswaja Surabaya Utara:
1. Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dan non subsidi merupakan kebijakan yang dhalim dan keji; kebijakan yang menyusahkan, menyengsarakan dan memberatkan beban hidup rakyat;
- Kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi dan non subsidi merupakan kebijakan kapitalistik; akibat diterapkannya sistem kapitalisme;
- Menolak Kebijakan menaikkan harga BBM dan Liberalisasi Migas;
Kami juga menyerukan:
- Kepada semua penguasa; eksekutif, legislatif dan yudikatif agar takut doa Rasulullah, bahwa “siapa saja yang menyusahkan rakyat, maka Allah SWT akan menyusahkannya”.
- Kepada semua elemen masyarakat agar merobohkan dan menghilangkan sistem kapitalisme, yang hanya berpihak pada kepentingan politik penguasa dan pengusaha;
- Kepada ahlul quwwah, TNI agar mengambil langkah strategis; sampai kapan rakyat yang melahirkan dan membesarkan mu kau biarkan didhalimi? kapan lagi kau akan berbuat sesuatu untuk menyelamatkan rakyat?
Bangkitlah berikan nushrah dan sulthan kepada para pejuang dakwah; dukung, jaga dan bela perjuangan penegakkan Khilafah Islamiyyah;
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
“Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah sebaik-baik penolong “