
shautululama.co, Pacitan Jatim – Disintegrasi diharamkan dalam Islam, negeri Islam adalah negeri yang satu, pemimpinnya satu, wilayahnya satu kesatuan.
Terkait pelelangan Kepulauan Widi di Maluku, Kyai Kiswandi mengungkapkan keindahan dari kepulauan tersebut, bahkan kalangan konservasi menyebutkannya sebagai tempat terumbu karang yang paling bagus. Tentu saja, tempat tersebut sangat menggiurkan untuk dijadikan tempat pariwisata.
Akibat aksi penolakan dari berbagai kalangan masyarakat, penjualan lewat pelelangan kepulauan tersebut dibatalkan. Menurut Kyai Kiswandi, memang sudah seharusnya pemerintah lebih berpihak kepada rakyat, ketimbang kepentingan segelintir orang.
Sistem Islam beri solusi beragam kasus yang menimpa umat muslim dari hari ke hari, menurut Kyai Abu Izza dari Pacitan, merupakan peringatan bagi umat muslim agar mengambil kembali arah yang jelas. Dengan begitu, kehidupan mereka benar-benar bisa tertata sedemikian rupa sesuai dengan kodrat yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Menyitir Al Quran Surat Al Anbiya Ayat 107, “Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam”, Abu Izza mengatakan bahwa rahmat itu terletak pada Rasulullah Muhammad SAW beserta risalah yang dibawanya. Agar rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil alamin) itu bisa terwujud, tak cukup hanya mempelajari risalah Islam.
Namun, poin terpenting dari ayat ini yaitu mengambil kebaikan-kebaikan dari risalah dengan menerapkannya dalam kehidupan.
Ibarat memegang segelas air teh. Seseorang tidak akan bisa menghilangkan rasa hausnya hanya dengan memegang gelasnya. Meskipun ia menguasai cara membuat teh dan cara menghidangkannya, rasa hausnya tidak akan pernah hilang jika ia tidak meminum airnya.
“Sebagai seorang muslim, ketika semua permasalahan yang kita hadapi saat ini sebegitu runyamnya, maka satu-satunya solusi yang harus kita ambil adalah kembali kepada Islam. Karena Islam adalah rahmat bagi seluruh alam,” jelasnya.
Untuk menjamin tegak dan diterapkannya syariah Islam dibutuhkan institusi bernama khilafah. Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum muslimin di seluruh dunia untuk menjalankan agama dan juga kemaslahatan umat manusia. Esensi dari khilafah, yang pertama, adalah penerapan hukum-hukum Allah. Kedua, ukhuwah dan kemaslahatan. Ketiga, dakwah Islam ke seluruh penjuru dunia.
“Khilafah menjadi kebutuhan karena munculnya berbagai problem itu disebabkan kita tidak lagi menggunakan aturan-aturan Allah untuk menyelesaikan problem tersebut. Akibatnya, umat Islam ini dikuasai sistem kehidupan sekuler, liberal, dan kapitalistik yang sangat rakus,” tegas Kyai Azis Sholehudin.
Ketika tidak lagi menggunakan aturan-aturan Islam, kaum muslim dikuasai oleh sistem yang menyengsarakan umat manusia itu sendiri. Dengan begitu, apapun permasalahannya, solusinya adalah syariat Islam. Jika diterapkan, syariat Islam akan menyelesaikan masalah, tanpa menimbulkan permasalahan yang baru.
“Inilah alasan khilafah bukan hanya menjadi kewajban, tetapi kebutuhan yang akan memberikan kesejahteraan, kemaslahatan, dan rahmat yang akan dirasakan umat Islam, bahkan dirasakan pula oleh umat yang lain,” tandas Kyai Azis.