
Kota Malang, (shautululama) – Terus berulang dan minim penanganan. Problem pelecehan terhadap ajaran Islam di negeri berpenduduk muslim terbesar ini menjadi ironi yang tak kunjung berakhir. Daftar panjang berbagai pelecehan itu teramat timpang, antara yang ditindak-dihukum dengan yang tak digubris. Begitu banyak yang tak digubris oleh penegak hukum, (22/11/2022).
Belakangan pelecehan terjadi atas ajaran Khilafah. Tentu amat tak pantas, padahal ia, ditinjau dari sisi hukum syara’, merupakan sebuah kewajiban agung dari Allah subhanahu wa ta’ala, Rabb Pencipta alam raya, termasuk manusia.
Menyikapi hal tersebut, para ulama Aswaja Kota Malang pada Selasa, 22 November 2022 pukul 20.00–21.30 WIB menyelenggarakan Multaqo Ulama Aswaja Kota Malang dengan tema: “Ulama Aswaja Kota Malang Bergerak Membela Kehormatan Islam, Lagi-Lagi Pelecehan Ajaran Islam: Jangan Main-Main dengan Umat Islam” yang disiarkan live di kanal YouTube Hidup Berkah.
Dalam sambutannya Ustadz Drs. H. Mohammad Alwan, M.Ag. (Ma’had Al’Ulya Kota Malang) menyampaikan bahwa kita meniscayakan untuk marah ketika ajaran Islam syariat ini dilecehkan. Seperti ciutan Dede Budhyarto (Komisaris Independen PT. PELNI) yang memelesetkan kata khilafah, ini merupakan bentuk pelecehan terhadap ajaran Islam yang mulia. “Karena bagi kaum muslimin khilafah adalah ajaran Islam, ajaran ahlus sunnah wal jamaah. Para ulama dari ke empat mazhab telah dengan terang benderang memaparkannya. Al-’Allamah Abu Zakaria an-Nawawi, dari kalangan ulama mazhab Syafii, mengatakan, “Para imam mazhab telah bersepakat, bahwa kaum Muslim wajib mengangkat seorang khalifah.” (Imam an-Nawawi, Syarh Shahîh Muslim, XII/205).”
Ustadz Alwan menambahkan bahwa “Ulama lain dari mazhab Syafii, Imam al-Mawardi, dalam kitabnya, al-Ahkam as-Sulthaniyyah wa al-Wilayat ad-Diniyyah menyatakan, “Imamah/Khilafah dibuat untuk menggantikan kenabian dalam menjaga agama dan mengurus dunia.” Ia juga menyatakan, “Menegakkan Imamah (Khilafah) di tengah-tengah umat merupakan kewajiban yang didasarkan pada Ijmak Sahabat. (Imam al-Mawardi, Al-Ahkâm as-Sulthâniyyah hlm. 3 dan 5).”
Di akhir sambutannya Ustadz Alwan mengajak bahwa Ulama Wajib menjaga kehormatan Islam dan ajarannya. Saatnya umat meninggalkan sistem yang terbukti lemah, fasad, dan menimbulkan mafsadat dan bahkan berbahaya bagi umat manusia , sistem kapitalis demokrasi dan sistem komunis-sosialis, pungkasnya.
Nampak hadir dalam Multaqo tersebut diantaranya: Kyai Azizi Fathoni (Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin Batu), Kyai Drs. Lukman Hakim (Pengasuh MT. Qolbun Salim dan Praktisi Ruqyah Syar’iyyah Kota Malang), Ustadz Achmad Dhoriman, MSi., (Pembina Griya Literasi Peradaban), Kyai Imron Al Lamunjani (Pengasuh Majelis Ta’lim Riyadhus Sholihin Pujon), Ustadz Zainal Sholihin, S.Pd. (Pembina Yayasan Bima Al Fajar), Ustadz
Muhammad Arifin, S.Pd.I. (Pesantren Al Andalusia Kota Batu).
Setelah taushiyah dari para ulama dan tokoh ummat acara ditutup dengan doa oleh Kyai Drs. Lukman Hakim. [slm]