
Pasuruan, Jatim (shautululama) – Shohibul Fadhilah Al Mukarrom Kyai Muhammad Bajuri, Pengasuh MT. Darun Nafais, Pasuruan mengatakan bahwa Komunisme dan Kapitalisme adalah ideologi zalim yang menghewankan manusia. Pernyataan beliau ini disampaikan dalam _“Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda (Pasuruan)”_, yang mengusung tema: _“Mengingat Tragedi G30S/PKI: Mafsadat dan Madharat Ideologi Ciptaan Manusia, Pembelajaran dari Pemberontakan PKI, Saatnya Kembali kepada Islam Kaffah”_, Jum’at, 30 September 2022.
“Komunisme itu ideologi zalim, sebab menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya _(wadh’u syai[in] fi ghairi mahallihi)_, yakni tidak memanusiakan manusia, namun menghewankan manusia,” jelasnya.
Komunisme membawa manusia pada atheisme, yaitu sebuah pandangan filosofi yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan. Artinya bahwa “Komunisme akan membawa manusia pada kehidupan yang bebas dari aturan Tuhan, akibatnya manusia menjadi buas ketika memiliki kekuatan dan kekuasaan, serta rakus dalam memenuhi setiap kebutuhan, yang membuatnya tidak ubahnya hewan liar. Inilah sebabnya mengapa ideologi ini dikatakan sebagai ideologi zalim yang menghewankan manusia,” paparnya.
Sementara Kapitaslisme tidah jauh beda dengan Komunisme dalam menghewankan manusia, sebab “Kapitalisme meski mengakui keberadaan Tuhan, namun itu sifatnya privasi (keyakinan pribadi), di mana dalam kehidupan publik, manusia harus melepaskan diri dari setiap keyakinan pribadi, hubungan antar manusia diatur dengan aturan yang mereka buat sendiri dan mereka sepakati, sehingga hal ini membuka ruang bebas bagi manusia untuk menjadi buas ketika memiliki kekuatan dan kekuasaan, serta rakus dalam memenuhi setiap kebutuhan, yang membuatnya tidak ubahnya hewan liar. Inilah sebabnya mengapa ideologi ini juga dikatakan sebagai ideologi zalim yang menghewankan manusia,” ungkapnya.
Adapun ideologi yang adil, yang menempatkan sesuatu pada tempatnya _(wadh’u syai[in] fi mahallihi)_, adalah ideologi Islam. Sebab, “ideologi Islam adalah ideologi yang memanusiakan manusia, yakni ideologi yang sesuai dengan akal dan fitrah manusia. Akal menetapkan keberadaan Tuhan yang menciptakan manusia, dan fitrah mengharuskan keterikatan manusia pada aturan yang berasal dari sang Pencitanya,” jelasnya.
Dengan demikian, agar umat manusia dapat selamat dari bahaya laten Komunisme, dan lepas dari zalimnya Kapitalisme, maka ambil dan terapkan ideologi Islam. Dalam hal ini, ia mengutip perkataan Imam Malik bahwa _“la yashluhu ākhiru hadzihil ummah, illa bimā shaluha bihi awwaluhu_, (tidaklah akan baik generasi akhir umat ini, kecuali dengan apa yang telah membuat baik generasi awalnya)”.
“Artinya, dengan Islam Rasulullah saw. dulu berhasil membebaskan umat manusia dari kezaliman jahiliyah yang menyelimutinya, maka dengan Islam pula umat manusia sekarang ini akan bisa selamat dari ancaman bahaya laten Komunisme, serta lepas dari kezaliman, kesengsaraan dan kerusakan lainnya yang saat ini menghantui kehidupan umat manusia, akibat diterapkannya Kapitalisme,” pungkasnya.