Banten (shautululama)—“Sudah jelas kita membutuhkan tatanan yang akan mengeluarkan umat manusia dari kegelapan menuju cahaya. Tatana itulah kehidupan Islam yaitu kehidupan Islam di bawah naungan Khilafah,”ungkap KH Yasin Muthohar pada Ijtima’ Ulama Se-Nusantara, Sabtu (16/4/2022).
Kehadiran beliau pada agenda yang bertema “Saatnya Tata Dunia Baru dengan Islam Kaffah, Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Perangi Islamophobia” menambah tausiyah ulama yang khas. Agenda ini disiarkan langsung oleh Baitul Khair TV dan Arayah TV. Antusiasme penonton luar biasa dalam mendukung perjuangan ulama Aswaja se Nusantara.
Al Mukarrom KH Yasin Mutohar menjelaskan pembahasan khilafah. Khilafah bukan sekadar romantisme sejarah dan khayali, tetapi ini perkara nyata ada di tengah kehidupan kaum muslimin. Waktunya dari zaman Nabi SAW sampai diruntuhkan khilafah. Allah dan Rasul-Nya sudah menjanjikan kembalinya Khilafah ala Minhajinnubuwwah.
“Inilah yang menjadi keimanan kita. Di bulan Ramadhan ini kita diajarkan untuk ‘tsiqoh’ terhadap wa’dillah. Yakin terhadap janji Allah. Kenapa kita berpuasa? Kenapa kita mau lapar? Kenapa siap dahaga? Menderita di bulan Ramadhan? Karena kita yakin dengan janji Allah kepada orang-orang yang shaum,”bebernya.
Ada kebahagiaan bagi orang puasa yaitu ketika berbuka dan bertemu dengan Allah. Karena itulah, umat ini meyakini janji Allah di bulan Ramadhan. Jika bicara janji Allah maka banyak ditemukan di al-quran al-karim.
“Pertama, janji yang umum. Seperti umat ketika menjalankan syariah Allah maka akan diberikan kehidupan yang baik,”tegasnya.
Tambahnya, “Yang lebih khusus lagi. Allah berjanji kepada orang beriman dan beramal sholeh termasuk kategori syariah secara keseluruhan. Maka pasti akan diberikan kekuasaan oleh Allah di muka bumi.”
Kalau membincang tata dunia baru sebenarnya tinggal merujuk pada kabar yang diberikan Allah dan Rasul-Nya. Fase setelah mulkan jabriyan ialah khilafah ala minhajinnubuwwah.
Penjelasan KH Yasin Mutohar ini kian memperkokoh kedudukan ulama untuk berjuang teguh mewujudkan penerapan syariah kaffah. Tentunya dalam bingkai Khilafah.[hn]
