
Banyumas Raya, (shautululama) – Bulan Ramadhan selain bulan mubarok, juga identik dengan bulan perjuangan dan kemenangan bagi umat Islam. Rasulullah Saw bersama para sahabatnya, beberapa kali melakukan perang dalam suasana shaum Ramadhan, dan meraih kemenangan.
Ibrah itu pula yang mendorong puluhan ulama dan tokoh – meski di tengah guyuran hujan deras – hadir secara offline dalam acara Ijtima’ Ramadhan dan Nuzulul Qur’an Ulama dan Tokoh Banyumas Raya pada Sabtu 23 April 2022 sekaligus Buka bersama, dengan tajuk, “Saatnya Tata Dunia Baru Dengan Islam Kaffah, Tolak kenaikan Harga Kebutuhan Pokok dan Perangi Islamophobia”.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud perhatian ulama atas kondisi kaum muslimin di negeri ini, ulama sebagai pewaris para nabi wajib melakukan amar makruf nahi mungkar. Ulama harus berada di garda terdepan, dengan ilmu yang dimiliki membimbing, mengarahkan umat agar tidak terjerumus dalam pemikiran sekuler dan kearah perubahan yang tidak islami sekaligus bersama sama perangi islamophobia yang dikampanyekan oleh para pembenci Islam.
Selain itu, para ulama dan tokoh yang hadir juga mengkritik bagaimana buruknya tanggung jawab penguasa dalam sistem Demokrasi.
Berbeda dalam sistem Islam, Kepala negara, wajib memenuhi kebutuhan pokok warga negaranya dengan harga yang murah, tidak mendholimi rakyat dengan aneka pungutan yang menambah beban rakyat.
Dalam acara Ijtima Ramadhan dan Nuzulul Qur’an Ulama dan Tokoh Banyumas Raya ini para ulama dan tokoh yang hadir menyampaikan nasehat dan pernyataan sikap yang ditujukan bagi penguasa dan umat islam di negeri ini.