Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda: Syariah dan Khilafah Solusi Tuntas Akhiri Cengkeraman Oligarki di Indonesia

Pasuruan – Segenap ulama menyuarakan syariah Islam dan khilafah sebagai solusi tuntas untuk mengakhiri cengkeraman oligarki di Indonesia. Para ulama menggelar kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda (Pasuruan) bertajuk “Cengkeraman Oligarki Di Balik Kelangkaan Minyak Goreng dan Tragedi Wadas, Sistem Islam Solusinya”, bertempat di Kabupaten Pasuruan. (Selasa, 15 Maret 2022)

“Umat Islam harus bersatu bersama-sama untuk menghapus kedzaliman, kejahatan oligarki yang ada di negeri ini dengan memperjuangkan tegaknya syariat dan khilafah di negeri ini. Solusi cerdas untuk Desa Wadas hanya dengan Khilafah,” ujar Ustadz Taufiqurrahman, Pengasuh MT. Al Qur’anil Adhim Pasuruan di sesi Kalimah Minal Ulama.

Beliau menyampaikan kisah gubernur Amr bin Ash dengan seorang Yahudi ketika rumahnya dirobohkan untuk pembangunan masjid di era pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab. Dalam kisah tersebut menunjukkan betapa keadilan dalam sistem kehidupan Islam terwujud meski persoalan antara penguasa dengan rakyat. Tentunya berbeda dengan sistem kehidupan yang saat ini diterapkan di negeri ini.

“Jahatnya oligarki di negeri ini. Kita bisa mengambil perbandingan sistem yang diterapkan di negeri ini dengan sistem Islam. Dalam Islam, jika terjadi persoalan antara penguasa dengan rakyatnya, maka diselesaikan dengan adil. Sedangkan saat ini para penguasa, oligarki sewenang-wenang,” tegas beliau.

Selaras dengan penyampaian tersebut, Kyai Sepuh Zainulloh Muslim selaku pengasuh Ponpes Tahfidz Al Itqon mengungkapkan sekulerisme dan demokrasi mengakibatkan beragam kebijakan para penguasanya jauh dari pengaturan Allah SWT. dan senantiasa mengikuti kepentingan para pengusaha-oligarki.

“Negeri ini menerapkan sekulerisme. Memisahkan agama dari kehidupan dan pemerintahan. Di dalam ideologi kapitalisme sekuler ini ada demokrasi. Melalui demokrasi terpilihlah para para pejabat yang menjadi penguasa di negeri ini mulai dari presiden, gubernur, bupati sampai kepala desa. Biaya untuk meraih jabatan itu tidak sedikit. Jika dilihat dari jumlah gaji yang didapat, maka mereka tidak ada jalan lain selain biaya dari para pengusaha-oligarki,” tutur Kiai Sepuh Zainulloh Muslim.

Lanjut Kyai Sepuh Zainulloh menegaskan bahwa para pengusaha-oligarki memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan negeri ini meski mereka segelintir orang.

“Kompensasi ketika mereka menjabat yaitu dengan Undang-Undang yang memihak para pengusaha. Tidak heran terjadi tragedi wadas rakyat menolak dan kelangkaan minyak goreng. Para pejabat tidak bisa menekan para pengusaha minyak goreng untuk menurunkan harga atau sekedar menyediakan kebutuhan minyak goreng. Inilah yang membuktikan bahwa yang berkuasa adalah bukan penguasa tapi para pengusaha-oligarki. Merekalah segelintir orang yang mengontrol kebijakan-kebijakan negeri ini,” tegas Kyai Sepuh Zainulloh.

Kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda ditutup dengan pembacaan Pernyataan Ulama oleh Gus H. Fauzan Basri, Pengasuh Majelis Taklim Bani Salim Pasuruan.[]

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button