shautululama.co, Surabaya Barat – Beberapa pekan yang lalu ramai pemberitaan mengenai penyerangan terhadap warga sipil setelah sebelumnya juga menyerang aparat TNI dan Polri yang dilakukan oleh gerombolan sparatis teroris Papua. Di lain tempat ada keinginan Propinsi atau Kabupaten yang ingin lepas dari negara kesatuan.
Hal ini menjadikan prihatin Asatidz, Ulama dan Tokoh masyarakat Surabaya Barat pada khususnya dan daerah lain di Indonesia pada umumnya.
Sebagai wujud kepedulian dan cintanya kepada negeri ini, maka pada tanggal 28-12-2022, jam 20.15 – 22.15 WIB, dilaksanakan Multaqo Ulama Aswaja Surabaya Barat dengan mengambil tema : *Ancaman Disintegrasi Papua, Kabupaten Meranti Riau dan Rencana Lelang Kepulauan Widi, Dalam Tinjauan Politik Islam*.
Hadir para Asatidz dan Ulama menyampaikan pandangannya dalam perpektif Syariat Islam, antara lain : Ust M.Ismail Izzudin (dari Majelis Taklim / MT. Al Mukmin), Ust Wahyu Hidayat ST (Forum Da’i Surabaya), Ust Kholid (MT. Roudlotul ‘Ilmi,Surabaya) dan Ust Syai’in (Da’i Surabaya Barat).
Ust Wahyu Hidayat ST, memberikan kritik membangun bahwa ketidak-adilan dan penerapan Sistem Kapitalisme – Demokrasi Sekuler adalah penyebab munculnya upaya disintegrasi wilayah Indonesia.
Sementara itu Ust Kholid dari MT. Roudlotul ‘Ilmi mengingatkan bahwa penjualan pulau ataupun tanah dari negeri muslim kepada oligarki Asing dan Aseng yang anti Islam akan memberikan peluang bagi penjajah untuk menguasai wilayah negeri kita lagi, dan ini haram hukumnya.
Da’i Surabaya Barat, Ust Syai’in menyampaikan muhasabahnya bahwa sepeninggal Nabi SAW, tidak ada Nabi lagi tetapi akan ada Khalifah yang jumlahnya banyak serta menerapkan sistem Islam secara kaffah.
Pembicara penutup menegaskan bahwa ancaman Disintegrasi Papua dan wilayah lain bukan karena penerapan sistem Islam secara kaffah,tetapi justru muncul ketika sistem Kapitalisme Demokrasi, diterapkan di negeri ini.
Solusi mendasar dan tuntas adalah kembali menerapkan sistem Islam yang paling adil dan diridhoi Allah SWT.
