
Palu, Sulteng (shautululama) – Dai Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah Hasan H. Abdu mengatakan mengutuk perbuatan yang melecehkan ajaran Islam.
“Ini penghinaan besar terhadap umat Islam, kita wajib mengutuk perbuatan mereka ini. Rezim saat ini sudah keterlaluan,” tuturnya dalam acara _Multaqo Ulama Aswaja Sulteng: Lagi-lagi Pelecehan Ajaran Islam ‘Jangan Main-main Dengan Umat Islam’,_ Sabtu (19/11/2022) di Kota Palu Sulawesi Tengah.
Pelecehan terhadap ajaran Islam terus terjadi, sebelumnya komisaris PT Pelni Dede Budhyarto memplesetkan istilah khilafah menjadi ‘khilafuck’, tak berselang beberapa lama muncul pernyataan dari Menag RI Yaqut Cholil Qaumas yang mengatakan bahwa ‘Islam bukan dari Indonesia jadi harus menghargai budaya Indonesia’.
Menurut Hasan memplesetkan khilafah dan mengatakan bahwa Islam adalah agama pendatang dari Arab merupakan bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW juga menghina Allah.
Padahal, lanjut Hasan khilafah telah disabdakan oleh Rasulullah SAW. “Jadi orang-orang yang menentang khilafah ini sama saja mereka menentang Islam. Sama-sama mereka menyampingkan agama mereka sendiri,” tegasnya.
Selain itu, Ia juga mengkritik sistem pemerintahan demokrasi yang merupakan Bid’ah. Demokrasi membolehkan perbuatan maksiat, menghalalkan segala cara dengan melecehkan agama Islam. Karena itulah, menurut Hasan itu bukti bahwa negara kita sedang tidak baik-baik saja.
“Mereka terang-terangan telah memusuhi Islam. Memusuhi semua syariat-syariat Allah SWT,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan agar pemerintah, terutama presiden agar mengadili orang yang melecehkan ajaran Islam.
“Orang yang melecehkan khilafah ini harus diadili. Tidak boleh tidak, karena ini bagian dari pelecehan syariat Islam,” pungkasnya.