Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Multaqo Ulama Aswaja Mojokerto : Demokrasi dan Oligarki Sumber Masalah, Saatnya kembali Ke Islam

Mojokerto, Jatim (shautululama) – Carut marut pengelolaan sumber daya alam yang menyebabkan tidak terkendali dan naiknya berbagai sumber bahan pokok; diantaranya pertalite, LPG 3 kg dan listrik, mendapat perhatian serius dari para ulama Aswaja Mojokerto. Karenanya, dalam rangka amar ma’ruf nahi munkar dan melakukan muhasabah kepada penguasa, mereka melakukan kegiatan Multaqa Ulama Aswaja. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 30 Juni 2022. Dihadiri kurang lebih 35 orang tokoh Ulama dari Mojosari, Gondang, dan Mojokerto kota.

Acara dimulai pukul 20.00 dengan MC Ustadz Riski. Setelah pembukaan, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ustadz Fitrah. Acara disambut Shohibul hajah oleh Ustadz Arif.

Pada sesi qoul minal ulama, shohibul fadhilah almukarom Kyai Joko Santoso, Pengasuh Ponpes Al Mukhlisin Gondang menyampaikan, peran kita sebagai kholifah Allah adalah untuk memakmurkan bumi dengan syariah Allah. Kebijakan naiknya tarif dasar listrik, pertalite, dan LPG 3 kg adalah tidak sesuai dengan syariah Islam. Tugas kita adalah menyampaikan kepada masyarakat tentang ide-ide Islam sebagai solusi kehidupan.

Berikutnya, shohibul fadhilah almukarom Gus Jundullah dari FKU Aswaja Gondang Mojokerto menandaskan, tidak ada solusi yang lain untuk mengatasi problem yang ada, kecuali diterapkannya syariah pencipta alam semesta. Kita tidak boleh tinggal diam. Menurut syariah, tambang minyak merupakan kepemilikan umum yang tidak boleh dijual kepada individu atau swasta. Inilah yang menyebabkan kebobrokan ekonomi di sistem Kapitalis. Solusinya ganti sistem Kapitalis dengan sistem Islam.

Sementara itu, shohibul fadhilah almukarom Ustadz Ibrahim, Ketua Yayasan Sakinah Mojokerto, mengkritisi demokrasi sebagai sumber dan akar masalah dari berbagai maalah yang ada. Menurut beliau, sistem demokrasi mewujudkan kebebasan kepemilikan. Dan ini bertentangan dengan syariah Islam. Termasuk naiknya tarif dasar listrik, pertalite, dan LPG 3 kg adalah buah dari sistem demokrasi kapitalis.

Memerinci penjelasan sebelumnya, shohibul fadhilah almukarom Kyai Qodli (FKU Mojokerto kota), memberikan paparan “Kenaikan tarif dasar listrik, pertalite, dan LPG 3 kg merupakan kebijakan oligarki. Oligarki adalah buah dari sistem demokrasi. Kita harus mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menolak kebijakan yang hanya menguntungkan oligarki tersebut.”

Memungkasi acara multaqa ulama Aswaja di Mojokerto, shohibul fadhilah almukarom KH Asrori, Pengasuh Ponpes Kayyisul Ummah Mojokerto memberikan naehat. “Umat harus sadar. Kalau ingin kemuliaan, jangan pakai demokrasi. Demokrasi hanyalah alat untuk menjamin kesejahteraan para oligarki. Umat harus kembali kepada syariah Islam dalam mengatur perekonomian agar memperoleh kesejahteraan. Dengan berdirinya Daulah Khilafah Islam.”

Sebelum ditutup do’a oleh shohibul fadhilah almukarom KH Asrori, disampaikan pernyataan sikap Ulama Aswaja Mojokerto yang diwakili oleh Ustadz Budi.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button