Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - Manhaji

Multaqo Ulama Aswaja Kota Bontang & Sangatta : Berbagai Krisis Terjadi Karena Meninggalkan Hukum Allah

Bontang, (shautululama) – Ahad (24/7), puluhan ulama dan tokoh masyarakat dari kota Bontang dan Sangatta menghadiri kegiatan Multaqo Ulama Aswaja yang diselenggarakan di Ponpes Subulana Bontang. Multaqo Ulama Aswaja tersebut mengambil tema *Tahun Baru Islam : Momentum Persatuan Ulama Perjuangkan Islam.*

K.H Ahmad Syahrin Thoriq, LC selaku pimpinan dan pengasuh Ponpes Subulana menyambut para peserta Multaqo Ulama dan menyampaikan bahwa Ulama adalah obat bagi penyakit yang sedang umat Islam hadapi.

_”Salah satu penyakit bagi orang yang sudah mengajar adalah tidak mau belajar, nah hari ini kita belajar semoga penyakit itu bisa terobati di sini, dan penyakit yang paling wajib kita obati adalah penyakit umat saat ini, yang tentu para da’i para du’at, dimana saat mereka (umat Islam) sakit maka merekalah (para da’i) yang mengobatinya”_ ucap beliau

Dalam sambutannya beliau juga menyampaikan kondisi kaum Muslimin yang mengalami kemunduran di berbagai bidang. Beliau menyampaikan apa yang disampaikan para ‘ulama bahwa umat Islam pernah sepanjang sejarah jatuh sebagaimana jatuhnya hari ini.

_”Di dalam kitab وعود القرآن بالتمكين للإسلام yang di tulis oleh Dr. Shalah Abdul Fattah Al-Khalidi, sebagaimana bagian dari mukadimahnya beliau menjelaskan bahwa adapun keadaan umat Islam khususnya di zaman kita hari ini asing, mengherankan dan aneh. Bahkan kehidupan kaum Muslim saat ini tidak bisa diqiyaskan, tidak ada padanannya, baik mereka kita qiyaskan ke kita, atau kita yang diyaskan ke mereka. Dan kaum Muslimin tidak pernah hidup dengan cara kita sepanjang sejarah kita.”_ tambahnya

_”Kenapa? Karena kita berbicara tentang kejatuhan (umat Islam) itu semuanya. Secara kepemimpinan kita tercabik-cabik, secara ekonomi kita mengekor, bahkan dalam masalah aqidah pun sama. Sepertinya misalnya sekarang ada perkataan agar umat Islam jangan merasa benar sendiri, itu sangat aneh. Karena satu-satunya yang membedakan kita dengan umat lain adalah aqidah”_ tegas beliau

Adapun Ustadz Maghfiruddin Ali Ahmad, mubaligh kota Bontang yang hadir pada Multaqo tersebut menyampaikan isi sebuah buku berjudul Collapse, dimana buku tersebut menyoal bagaimana menghancurkan suatu negara.

_”Di dalam buku tersebut disampaikan bahwa untuk menghancurkan peradaban sebuah bangsa, itu tiga hal yang harus dilakukan. Yang pertama adalah hancurkan tatanan keluarga. Yang kedua hancurkan tatanan pendidikan dan yang ketiga adalah hancurkan tokoh, kemuliaan ulamanya. Maka hadirnya kita di forum ini, di undang di sini, untuk saling mengingatkan.”_ Ucap beliau.

_”Yang ketiga tadi diantara caranya adalah membuat masyarakat tidak lagi mempercayai tokoh masyarakatnya dan ulama-ulamanya, caranya adalah dengan membuat opini (buruk/negatif), mempersekusi, sehingga tokoh masyarakat dan ulama tidak diikuti ucapannya. Antara ulama yang satu dengan yang lain di adu dan dibuat jurang pemisah”_ tambah beliau menjelaskan

K.H Yasin Muthohar, pimpinan Ma’had Al Abqoriy Banten yang hadir pada Multaqo tersebut turut menjelaskan penyebab berbagai krisis yang terjadi. _”Bahwa berbagai masalah yang timbuk baik problem dalam masalah aqidah, pendidikan, perekonomian, termasuk dalam bidang kepemimpinan, politik, tidak lain penyebab hanyalah satu, tak jadalah berpaling dari hukum Allah, berpaling dari syariat Allah, jauhnya umat dari hukum-hukum Allah SWT”_ jelas Kyai Yasin Muthohar.

_”Maka penyebab hanya satu, tidak adanya hukum Allah, tidak adanya syariat, tidak adanya syariat Islam secara kaffah maka muncul permasalahan-permasalahan”_ tambah beliau

“Dalam do’a nya Nabi berdoa
وَلَا تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا
‘dan janganlah Engkau jadikan musibah bagi kami menimpa agama kami’ itu artinya musibah terbesar adalah dalam masalah agama. Musibah ke selain agama seolah tidak apa-apa. Namun anehnya masyarakat sekarang lebih sadar saat musibah itu menimpa dunia, harta, persis sebagaimana perkataan Ibnu Abdil Baar menyindir dengan sebuah sya’ir:

أأخي إن من الرجال بهيمةً – في صورة الرجل السميع المبصر
فطن لكلّ مصيبة في ماله – وإذا يُصاب بدينه لم يَشعُر

_Wahai saudaraku, sesungguhnya sebagian laki-laki itu layaknya binatang ternak, dalam bentuk seorang laki-laki yang mendengar dan melihat. Dia cerdas untuk setiap musibah yang menimpa hartanya, tetapi ketika musibah tersebut menimpa agamanya dia tidak merasakan (apa-apa).”_

Kyai Yasin Muthohar juga menyampaikan bagaimana janji Allah terhadap umat Islam sebagai umat nabi Muhammad ﷺ yang akan menjadi umat memimpin seluruh umat manusia di bumi. Namun janji tersebut harus diperjuangkan, walaupun secara keimanan meyakini janji tersebut.

_”Memang secara iman kita meyakini bahwa Allah akan memberikan kemenangan kepada umat Islam, namun kemenangan itu tidak akan ujug-ujug datang, harus diperjuangkan, ibarat kita ingin kupu-kupu, maka disiapkan tamannya, maka kupu-kupu akan mendatangi taman tersebut”_ tambah beliau[]

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button