
Gresik, Jatim (shautululama) – Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah di bulan Maulid ini, Forum Ulama Aswaja Gresik, menggelar Multaqo Ulama Aswaja Kasepuhan Gresik. Multaqo ini sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan ulama kepada negeri ini.
Acara yang diselenggarakan secara online dan offline ini dalam rangka mengingatkan kembali akan peristiwa keji dan kejam G/30/S/PKI. Serta untuk menyikapi keluarnya Keppres No. 17 tahun 2022 yang diduga kuat akan kembali mengancam negeri ini. Karena disinyalir sebagai upaya memposisikan PKI sebagai korban. Selain itu, juga membahas tuntas tentang solusi yang ditawarkan oleh Islam untuk kebaikan negeri ini. (30/09/2022)
Adapun tema yang diangkat dalam multaqo kali ini adalah bahaya, mafsadat dan mudharat ideologi ciptaan manusia, saatnya kembali pada syariah Islam kaffah.
KH. Muhammad Najib selaku Pengasuh Majelis Taklim Taqarub Ilallah Gresik, yang turut hadir dalam acara tersebut diberikan kesempatan pertama untuk menyampaikan kalam minal ulama.
“Ulama adalah pewaris para nabi. Sosoknya sangat tepat untuk menjadi tumpuan dalam menyampaikan kebenaran. Mengeluarkan manusia dari jalan kegelapan menuju jalan penuh Cahaya. Ulama merupakan rujukan ummat dalam untuk menjawab persoalan-persoalan kehidupan dengan ilmu agamanya”. Tutur Kyai Najib.
Kemudian beliau mengutib Hadis riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi yang menyebutkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barang siapa yang telah mengambil ilmu yang banyak, ia telah mengambil bagian yang banyak.”
Melanjutkan taujihnya Kyai Najib menyampaikan para ulama pewaris nabi pasti menyadari bahwa kepentingan akhirat lebih utama daripada dunia. Maka aktivitas mereka tidak akan bertentangan antara ucapan dan perbuatannya. Serta senantiasa Mawas diri, menjaga diri, kehati-hatian (Iktiyaton), selalu waspada terhadap musuh islam (I’dad), Memimpin umat, dan menerangi umat dengan ilmunya.
“Dan tidak ada amaliyah yang paling mulia dari ulam kecuali mengajak kepada umat untuk senantiasa terikat dan menerapkan syariah islam ditengah – tengah kehidupan umat secara kaffah. Untuk menjaga aqidah, dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. Dan ini tidak akan terwujud kecuali dengan adanya institusi yang menaungi dan menjaganya yakni sistem khilafah ala minhajjin nubuwwah” beliau. Pungkas beliau.