
Gresik, Jatim, shautululama.co – “Sungguh Ironi di negeri ini. Di kala biaya hidup makin mahal akibat pajak yang mencekik di segala lini dan harga kebutuhan pokok melambung tinggi. Justru pejabat Direktorat Jenderal Pajak ternyata miliki kekayaan fantastis di luar kewajaran. Jumlahnya bahkan mencapai Rp 56 miliar, dan dibarengi Gaya hidup mewah”. Tutur KH. Ahmad Najib.
Kemudian beliau mengkutib pernyataan Menko Polhukam (Politik, Hukum, dan Keamanan) Mahfud MD yang dilansir di website www.cnnindonesia.com. Bahwa ada pergerakan dugaan transaksi janggal atau pencucian uang di lingkungan Kementerian Keuangan sekitar Rp300 triliun.
“Ini rangkaian dugaan kebrutalan korupsi yang selama ini tertutup rapi. Dan sebagai bukti borok dan bobroknya rezim saat ini. Apalagi pemerintah senantiasa mengkampanye isu radikal – radikul, dan berupaya mengkriminalisasikan ajaran khilafah dan pengembannya”. Terang Beliau.
KH. Ahmad Najib selaku shohibul hajah dalam gelaran Multaqo ulama Aswaja Gresik Kasepuhan edisi 10 Maret 2023. Multaqo kali ini menyoroti kondisi ekonomi negeri ini yang semakin jauh dari kata sejahtera, tetapi malah menyengsarakan rakyat. Bertemakan “Membangun Ketahanan Ekonomi Tanpa Pajak, Bisakah ?” sebagai pokok bahasan para ulama yang hadir.
“Dengan acara multaqo ini, Bersama para Ulama, Kiai, dan tokoh Gresik Kasepuhan kita bahas secara tuntas bagaimana syariat islam apabila diterapkan secara kaffah di bidang ekonomi?. Bagaimana gambaran negara yang menjamin kesejahteraan tanpa membebani rakyatnya dengan pajak? dan bagaimana jaminan kesejahteraan yang diperoleh seluruh warga baik muslim dan non muslim dalam naungan Khilafah”. Papar Kyai Najib
Sebelum mengakhiri sambutannya, KH Ahmad Najib berharap dengan acara multaqo ini masyarakat semakin cerdas dan tercerahkan. Tak lupa pula beliau menyampaikan permohonan maaf dan ucapan terimakasih kepada para jamaah dan undangan yang hadir baik secara langsung maupun menyimak secara online di channel Dakwah Giri.