
Serang, Banten (shautululama) – Umat Islam wajib mewaspadi hadirnya kembali ideologi sesat komunisme dan terus menyerukan untuk menolak ideologi kapitalisme yang terbukti telah menyengsarakan rakyat.
Dua ideologi ciptaan manusia ini telah membawa kemudharatan di berbagai sektor.
Bahkan, di negeri saat dilahirkannya pun, ideologi ini sudah tidak mampu membawa kesejahteraan.
“Jadi bohong jika dinyatakan kapitalisme akan membawa kesejahteraan. Bohong bahwa komunisme bisa menjadi solusi. Kita sebagai umat Islam harus tetap menjadikan Islam sebagai solusi berbagai persoalan,” tutur KH Yasin Muthahhar, Ulama Aswaja Banten dalam Liqo Ulama Banten di Serang, Jumat (30/09) kemarin.
Islam telah terbukti membawa umat ke level mulia. Dengan penerapan Islam secara kaffah dalam bingkai Khilafah telah mewujudkan keadilan sosial.
Bahkan, dalam catatan sejarah, Islam menorehkan peradaban gemilang.
“Indonesia sebelum kemerdekaan itu kental dengan Islam. Artinya, di zaman Nusantara, Islam sebagai sistem yang mengatur tatanan kehidupan masyarakat. Hanya saja, karena persengkongkolan mereka yang berhaluan ideologi komunisme dan kapitalisme akhirnya menghambat perjuangan Islam,” lanjut KH Yasin seraya mengingatkan umat jangan tertipu dengan politik demokrasi yang sekali-kali tidak pernah menerima aspirasi umat Islam.
Sebelumnya, tokoh intelektual ulama Provinsi Banten, Ustadz Muhammad Asfarin menyebutkan sejumlah kejadian politik Indonesia yang banyak mengelabui kaum muslimin. Bahkan, ulama dan tokoh-tokoh umat hanya dijadikan sebagai tameng saja untuk kemenangan kelompok mereka.
“Gerakan 30 September 1965 adalah bentuk kejadian politik yang menjadikan ulama sebagai tameng. Yang naik saat itu siapa? Bukan ulama, tapi kaki tangan mereka. Ke depan, ulama jangan lagi, dijadikan tameng, tapi harus sebagai lokomotif perubahan kepada Islam kaffah,” seraya disambut takbir.
Di akhir acara, dibacakan pernyataan dan seruan ulama Banten bertema “Mewaspadai dan Menolak Bahaya Laten Komunisme Serta Bahaya Nyata Kapitalisme”.
Pernyataan sikap dibacakan perwakilan ulama yang hadir, Kyai Muhammad Syaikhu.
Simak videonya