Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Multaqo Syaban Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan, Khilafah Tidak Butuh Pajak, Pos Pendapatan Sangat Banyak

Gresik, Jatim – shautululama.co – Multaqo Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan digelar pada hari Sabtu, 10 Maret 2023, pukul 20.00 s.d pukul 22.00 WIB. Acara ini disiarkan secara Live Stream melalui melalui CHANNEL youtube DAKWAH GIRI. Multaqo kali ini bertemakan Membangun Ketahanan Ekonomi Tanpa Pajak.

Acara ini digelar sebagai bentuk kecintaan ulama kepada negeri ini, dan sebagai tanggung jawab ulama untuk melakukan kewajiban amar makruf nahi mungkar. Serta sebagai tanggapan para ulama berdasarkan syariah islam dalam menyikapi berbagai problematika umat, khususnya di bidang ekonomi.

Ustad Ahmad Rosyidi membuka sekaligus memandu berlangsungnya acara multaqa ulama ini. Setelah menyapa hangat para para ulama, kyai, mubaligh serta asatidz yang hadir. Selanjutnya Lantunan ayat suci al Quran terdengar merdu yang dibacakan oleh Ustad Muhammad Faris Rifqi semakin menambah khidmat acara.

Para ulama yang hadir untuk menyampaikan taujih dan kalam minal ulama diantaranya Kyai Abdul Arham Pengasuh MT Tanbighul Ghofilin Gresik, Ustadz Ahmad Rosyidi; KH. Fathurrahman, Kyai Hafids Widodo Pengasuh Majelis Taklim Al Kayyis, Kyai Haris Islam Ketua Dewan Masjid Digital, Kyai Miftakhul Khoir, Kyai Abdul Latif, dan KH. Ahmad Najib, S.Pd Pengasuh MT. Taqorrub Ilallah, Gresik sekaligus selaku shohibul hajjah.

Selaku shohibul hajjah Kyai Ahmad Najib menyoroti dugaan korupsi atau pencucian uang di lingkungan kementrian keuangan senilai 300 Triliyun. “Sungguh ironi dan prihatin terhadap negeri ini. Rakyat tercekik pajak, sementara petugas pemungut pajak selalu pamer gaya hidup mewah”. Ucarnya.

Selanjutnya acara kalam minal ulama yang dipandu oleh Kyai Abdul Latif selaku pengasuh Majelis taklim Al Latief Gresik. Di awali oleh KH. Farhan Abdul Hamid yang membahas tentang status kepemilikan dalam pandangan syariah islam.

Kemudian pemaparan tausiyah dari Kyai Abdul Arham yang menjelaskan perbedaan zakat dan pajak. lalu dilanjutkan Kyai Miftkhul Khoir yang membahas jaminan kesejahteran seluruh warga daulah islam baik kafir maupun muslim.

Kyai Hafid Widodo pengasuh dan pendiri majelis taklim al kayyis gresik turut memberikan taujih dalam multaqo ini. “Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam merupakan sumber pendapatan negara yang paling utama dalam Sistem Ekonomi Islam”. Ujat Kyai Hafid

Beliau menerangkan Sumber pemasukan daulah Khilafah sangat luas, banyak dan besar, berasal dari ghanimah, anfal, fai, kharaj, jizyah, khumus, hasil-hasil tambang, hasil-hasil laut, hasil-hasil hutan, zakat dan lain-lain. Jadi daulah khilafah tidak perlu pajak. Kalau pun terpaksa ada sifatnya temporer dan khusus bagi kaum muslim yang kaya saja. Bagi muslim yang kurang mampu dan kafir dzimmi tidak dikenakan pajak.

“Selain itu pos pengeluaran negara dikelola dengan bijak dan ketat. Kebutuhan dasar manusia dan infrastruktur atau fasilitas umum menjadi tanggung jawab negara. Sehingga pejabatnya tidak mungkin korupsi karena kebutuhannya sudah ditanggung negara”. Terangnya

Kyai hafid widodo menegaskan perbedaan antara sistem ekonomi islam dan kapitalis adalah keberkahan. Sistem ekonomi islam jelas mendatangkan barokah karna tidak ada unsur riba, sedangkan sistem kapitalis riba adalah ruhnya. Padahal dosa riba paling kecil atau 1 dirham, dosanya sama dengan berzina 36 kali.

Di akhir taujihnya, Kyai hafid mengajak seluruh jamaah dan pemirsa channel Dakwah Giri untuk beralih dari sistem ekonomi kapitalis menuju sistem ekonomi islam. Namun sebelum diterapkan sistem ekonomi islam, harus dipersiapkan terlebih dahulu adalah sistem pemerintahannya. Karena sistem ekonomi islam hanya bisa diterapkan jika pada sistem pemerintahan daulah khilafah, bukan sekuler demokrasi.

Sebelum ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Abah Haji Ahmad Muzzaky, terlebih dahulu dibacakan pernyataan sikap ulama dalam multaqo kali ini oleh Kyai Fatkhurrahman. Lalu dilanjutkan foto bersama.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button