Mojokerto, Jatim, -shautululama.co- Informasi transaksi janggal di Kementerian Keuangan senilai Rp 349 triliun kembali diungkit oleh Menkopolhukam Mahfud MD.
Sementara itu Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, Kementerian Keuangan akan sepenuhnya menyerahkan penelusuran temuan itu kepada Mahfud MD beserta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sedangkan Ketua Badan Anggaran DPR Said Abdullah juga buka suara terkait kasus gaya hidup mewah bekas pejabat Ditjen Pajak Eselon III Rafael Alun Trisambodo. Ini adalah kesempatan bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk berbenah.
Menanggapi hal ini Ahad, 16 April 2023 Ulama Aswaja Mojokerto menyelenggarakan Multaqa Ulama Ramadhan 1444H, dengan topik: “KEMELUT DPR, MENKOPOLHUKAM, KEMENKEU DAN UTOPIA KEDAULATAN RAKYAT DALAM PANDANGAN POLITIK ISLAM”.
Dalam multaqo ini disampaikan pandangan ulama terkait dengan tindak pidana korupsi dan pengelolaan negara.
Ustadz Budi (FKU Aswaja Mojokerto), menyampaikan bahwa kasus kemelut DPR, Menkopolhukam, dan Kemenkeu merupakan fakta bobroknya demokrasi. Kedaulatan di tangan rakyat hanyalah jargon semata, faktanya kedaulatan ada di tangan partai. Hanya dengan jalan Islam rakyat akan sejahtera.
Kyai Joko Santoso (Pengasuh PP. Al-Mukhlishin – Gondang) menyampaikan, para pejabat yang curang dan khianat terhadap umat merupakan wujud jeleknya aqidah dan akhlak umat. Solusinya adalah dengan mendakwahkan Islam secara masif sehingga memunculkan para penjabat yang amanah.
Ustad Samsul Anam (FKU Aswaja Gondang) menyampaikan Tindakan Pidana Pencucian Uang (TPPU) sebesar 349 T adalah salah satu bukti hancurnya sistem Kapitalisme. Dan yang akan menggantikannya adalah sistem Islam. Maka mari kita perjuangkan tegaknya Khilafah.
Kyai Qodli (FKU Aswaja Mojokerto), korupsi termasuk kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luas, kejahatan kemanusiaan, dan sistemik. Untuk memberantas korupsi secara tuntas hanya ada dengan sistem Islam.
Aqwal minal ulama yang terakhir, KH. Asrori Muzakki (Pengasuh PP Kayyisul Ummah Mojosari). Kebobrokan demokrasi sudah tampak jelas dan satu-satunya solusi adalah tegaknya Islam. Maka bulan Ramadhan saat ini adalah waktu yang paling tepat untuk memperjuangkan syariah dan Khilafah!
Acara diakhiri dengan pembacaan pernyataan Multaqo oleh Gus Jundullah (FKU Aswaja Gondang), dan do’a oleh Kyai Joko Santoso (Pengasuh PP Al-Mukhlishin – Gondang).
