Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Multaqa Ulama Aswaja Tegaskan Urgensitas Ukhuwwah dan Bela Kehormatan Islam

Sumedang, (shautululama) – Di tengah derasnya hujan yang mengguyur bumi Allah Sumedang, tepatnya malam hari selepas Isya tanggal 29 November 2022 di Pondok Pesantren Asmaul Husna Sumedang, berlangsung sebuah kegiatan Multaqa Ulama Aswaja Sumedang, yang dihadiri oleh para Ulama dari berbagai ma’had di Sumedang bersama ratusan jama’ahnya.

Multaqa Ulama Aswaja Sumedang ini bermaksud menyatukan sikap Ulama, khususnya daerah Sumedang, terkait dengan penistaan ajaran Islam khilafah yang dilakukan oleh Komisaris Independen PT. Pelni, Dede Budiarto. Penistaan ajaran islam, simbul islam, kriminalisasi ulama maupun penghinaan terhadap Rasulullah Saw di negeri ini telah terjadi berkali-kali. Namun sangat disayangkan tidak ada tindakan hukum  bagi para pelakunya, seolah-olah ada pembiaran dari negara sehingga para pembenci islam berulang-ulang melakukannya.

Sebelumnya, cuitan Dede Budhyarto terkait khilafah ramai dibahas di Twitter. Cuitan itu diunggah Dede di akun twitternya saat membahas soal jangan sembrono memilih calon presiden (capres).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mengkritik Komisaris PT Pelni, Kristia Budiarto atau Dede Budhyarto, terkait cuitan yang memplesetkan khilafah tersebut.

“Tapi sepertinya kurang tepat dan tak sopan memelesetkan kata khilafah. Kata khilafah yang ada dalam sejarah Islam itu berbeda jauh dengan khilafah yang disematkan. Jadi kalau tak ngerti kosa kata itu tak perlu lompat pagar,” kata Kyai Cholil dalam akun Instagram-nya seperti dilihat, Rabu (26/10/2022).

Kasus penghinaan lainnya, terkait dengan penghinaan terhadap Rasulullah Saw. Dimana budayawan Sunda, Budi Dalton, melalui kanal Youtube memelesetkan miras dengan minuman Rasulullah.

“Kami merasa bahwa dari pernyataan yang disiarkan lewat kanal Youtube itu mengandung SARA yang di mana Budi Dalton secara sadar dan ada kesengajaan disitu bahwa menyatakan miras minuman Rasulullah”.

Oleh karena itu, Ulama sebagai pewaris nabi, wajib menjaga kemurnian ajaran islam, memuliakan Rasulullah Saw, siapapun yang melakukan penistaan dan penghinaan kepadanya harus ditindak secara hukum. Kami ulama Aswaja Sumedang menyerukan agar aparat keamanan segera menangkap para penista ajaran islam, penghina Rasulullah Saw. Jangan main-main dengan umat Islam dan ajaran Islam.

Acara multaqa dipandu oleh pembawa acara Ust. J Anwar (Pengasuh Ponpes Asma’ul Husna),  diisi dengan kalam minal ulama dari para Ustad, Ajengan dan Kiyai, diantaranya: Ajengan Saif Muhammad Al-Amrin (Ma’had Al Abqari, Cimalaka – Sumedang), Ajengan Luqman (Mudir Ma’hada Darul Musthofa, Wado – Sumedang), Kyai Deni Fuad (Ponpes Nurul Mujahidin, Tanjungsari – Sumedang), Ajengan Fitra Sagara (Ma’had Khairu Umah, Cipancar – Sumedang), Ust. Abdulatif (Ma’had Darul Bayan, Jatinangor – Sumedang).

Multaqa Ulama Aswaja Sumedang berlangsung dengan hikmad, meski hujan dengan deras mengguyur bumi Allah Sumedang, namun antusiasme para pembicara dan Jama’ah membuat dinginnya cuaca tetap menjadi hangat dan semangat yang menggelora, dengan dibacakannya pernyataan sikap ulama Aswaja Sumedang.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button