Pasuruan, (shautululama) – Ustaz Sugeng Permadi menjelaskan pelecehan dan penghinaan terhadap ajaran Islam kerap berulang terjadi dikarenakan adanya penguasa dan pengikutnya yang menerapkan hukum kufur. Penuturan ini disampaikan beliau saat memberikan ceramah dalam kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda Pasuruan 1444 Hijriah pada Selasa, 22 November 2022.
“Baru-baru ini kita temukan bahwa pelecehan terhadap ajaran Islam kembali berulang. Khilafah diplesetkan menjadi khilafuck. Ini merupakan penghinaan terhadap ajaran Islam. Dan ini perlu kita sikapi sebagai orang beriman, tidak boleh diam. Karena Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ» رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Yang artinya, Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.”
Pengasuh Majelis Taklim Bengkel Hati Pasuruan ini menambahkan setiap muslim wajib untuk mengubah atau menghentikan kemungkaran. Setiap diri memperoleh kapasitas dan kesempatan untuk melawan kemaksiatan yang berlangsung di hadapannya.
“Jadi sebagai orang beriman kita mempunyai kapasitas masing-masing di dalam merubah kemungkaran. Apabila kapasitas adalah seorang kepala negara maka kapasitasnya merubah kemungkaran dengan kekuatan. Ini sebagaimana pernah dilakukan Khalifah Abdul Hamid Ats Tsani”, jelasnya.
“Wahai orang-orang yang bertepuk tangan kepada penguasa yang tidak menerapkan Islam. Wahai orang-orang yang sibuk mempertahankan kebobrokan penguasa. Kepada mereka semua, kami katakan segala hal yang menimpa umat, pembunuhan, kemaksiatan, kemalangan dan penghinaan terhadap ajaran Islam yang datang dari segala arah terus-menerus seperti saat ini. Kalian adalah alasannya, penyebabnya ini semua terjadi”, imbuhnya.
Keberadaan sebuah negara sangatlah penting dalam pandangan Islam, sebab fungsinya sebagai penjaga dan pelaksana hukum Islam.
“Di dalam Islam, adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Negara di dalam Islam wajib menerapkan hukum Allah SWT. Nah inilah menempatkan sesuatu pada tempatnya. Kalau tidak pakai Islam maka ini tidak sesuai pada tempatnya, tidak adil”, tegas Ustaz Sugeng Permadi.
“Perjuangan untuk menerapkan hukum Allah SWT, itulah di masa ini yang akan menyelamatkan kita pada siksaan api neraka”, tutup tausiyah beliau.
