
Pasuruan, Jatim (shautululama) – Para ulama Aswaja menyuarakan penolakan terhadap rencana kenaikan harga tarif dasar listrik, pertalite dan LPG. Kritik lantang pada kebijakan yang dinilai menyalahi Islam ini diserukan pada acara Multaqo Ulama Aswaja Tapal Kuda 1443 Hijriah bertajuk “Rencana Kenaikan TDL, Pertalite, LPG 3 Kg: Kezaliman.” (Selasa, 5/7/2022)
“Apa solusinya ketika kita menghadapi berbagai masalah, termasuk di dalamnya kenaikan BBM? Solusinya tidak lain adalah syariah Islam dan sistem khilafah sebagai institusi pelaksananya,” kata Kyai Sukirno, Ketua FKU Aswaja Tapal Kuda di hadapan para peserta yang berasal dari kalangan Kiai, Gus dan Ustadz wilayah Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang.
Shohibul Fadhilah Al Mukarrom Kyai Ahmad Sukirno menilai rencana kenaikan TDL, Pertalite dan LPG 3 Kg sebagai kebijakan yang akan menyulitkan kehidupan rakyat kecil.
“Rencana kenaikan TDL dan BBM tentu akan berimbas pada sulitnya kondisi ekonomi rakyat kalangan bawah. Oleh karena itu rencana kenaikan harga ini harus kita tolak dengan tegas,” tegas Kyai Ahmad Sukirno yang kesehariannya sebagai Pembina MT. Baitussilmi, Pandaan.
Senada dengan penjelasan tersebut, Kyai Budiman, Pengasuh PP. Al Guroba’, Probolinggo menekankan pentingnya para pemimpin untuk menjalankan jabatannya sesuai dengan syariah Islam.
“Rakyat ini sudah menderita dengan kebijakan pemerintah yang lebih cenderung menguntungkan, mengutamakan oligarki daripada rakyatnya sendiri,” tegas Kyai Budiman.
Ktai Budiman juga mengingatkan, “Rakyatmu ini umat Nabi Muhammad saw. Adapun pemimpin yang tidak mencintai, menzalimi maka rakyat sengsara. Mau dibawa kemana umat ini?”.
Kyai Budiman menegaskan agar para pemimpin negeri ini mengutamakan kepentingan rakyat bukan mencari keuntungan dari oligarki. Pemimpin yang mencintai rakyatnya, maka dia akan dicintai oleh rakyatnya.
“Hentikan! Jangan mementingkan oligarki. Pentingkan rakyatmu Ketika pemerintah mencintai rakyatnya dan begitupun sebaliknya, maka disinilah ridho Allah SWT.,” pungkas Kyai Budiman.
Pernyataan Ulama Aswaja Tapal Kuda tentang penolakan terhadap rencana kenaikan tarif dasar listrik, pertalite dan LPG 3 Kg dibacakan Gus Fauzan Bashri di penghujung acara.[]