
Pasuruan, Jatim (shautululama)- Segenap ulama Aswaja Tapal Kuda menyuarakan penolakan dan kritik pada kebijakan rezim yang merugikan rakyat terutama umat Islam. Penolakan tersebut diutarakan pada acara Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Tapal Kuda, bertajuk “Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamophobia, Penghapusan Madrasah, dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI”, Kamis (7/4/2022).
“Semua tentu tahu bahwa kondisi negara ini sedang tidak biasa-biasa saja. Semua juga tentu tahu bahwa harga kebutuhan pokok masyarakat dibikin melambung. Minyak goreng misalnya salah satu kebutuhan pokok yang dipaksa naik oleh rezim. Dan bisa dipastikan dari satu harga pokok yang naik akan diikuti harga pokok lain-lainnya naik,” ujar Ustaz Ahmad Muhsin selaku sohibul hajah.
Pengasuh Majelis Taklim Assafinah ini juga membeberkan sejumlah kebijakan rusak dan kesalahan fatal yang dilakukan oleh rezim.
“Sungguh kebijakan yang ugal-ugalan, siapa yang mengkritisi kebijakan zalimnya pasti akan diperkarakan atau dipidanakan. Kebencian terhadap agama juga semakin tampak, adanya liberalisasi agama yang dipertontonkan oleh rezim juga semakin masif dipertontonkan. Dan yang paling tampak adalah apa yang disampaikan menteri Agama dengan membandingkan adzan dengan suara anjing,” lanjut beliau.
Melanjutkan penjelasan tersebut, Pengasuh Majelis Taklim Baitul Silmi, Shohibul Fadhilah Al Mukarrom Kyai Ahmad Sukirno mengutarakan penolakan yang tegas terhadap kebolehan anak keturunan PKI menjadi anggota TNI. Beliau menjelaskan, “Lha wong PKI dalam sejarahnya tahun 1948 peristiwa Madiun, Alqur’an diinjak-injak dibakar. Kaum muslimin sholat berjamaah dibacok dari belakang dari samping. Dibunuh secara biadab, itu kelakuan PKI itu. Begitu juga tahun 1965, pemberontakan G30s itu namanya. Membunuh para jendral dengan sadisnya. Apakah kita itu akan melupakan peristiwa semuanya itu? Kok memberi kesempatan.”
“Kita itu bekalnya bila ingin menjadi manusia-manusia yang mampu menghalau dan mengalahkan kekuatan dari program orang-orang kafir. Program kita, bekal kita harus lebih besar, lebih kuat, lebih kokoh yaitu dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT hingga khilafah ala minhajin nubuwwah tegak,” pungkasnya.
Gelaran Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Tapal Kuda ini diakhiri dengan pembacaan Pernyataan Ulama yang disampaikan oleh Pengasuh Majelis Taklim Bani Salim, Gus Haji Fauzan Bashri.[]