Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Multaqa Ulama Aswaja Surabaya Timur, Sparatisme, dan Melego Pulau Haram

Shautululama.co, Surabaya Timur – Alhamdulillah di akhir tahun 2022 kembali ulama Aswaja Surabaya Timur menggelar Multaqo untuk membahas persoalan krusial di negeri ini. Opini yang santer saat ini adalah lelang pulau kosong, yang jumlahnya mencapai ratusan pulau, serta ancaman lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia karena buruknya pelayanan pemerintah pusat kepada daerah.

Rabu, 28 Desember 2022 para ulama, kyai, ustad pengasuh majelis taklim serta tokoh masyarakat Surabaya Timur berkumpul dalam forum Multaqo Ulama Aswaja Surabaya Timur, yang membahas khusus persoalan disintegrasi dan penjualan aset negara termasuk pulau, penyerahan sumber daya alam kepada asing dan aseng.

Mengawali acara Multaqo, sohibul hajjah Ustad Zulhaidir menyampaikan ucapan salam tadzim dan penghargaan kepada para ulama yang tak henti-hentinya memikirkan urusan umat, urusan negeri ini. Hal ini ulama lakukan sebagai bentuk kepedulian atas kedaulatan negeri serta keutuhan negeri dari ancaman penguasaan oleh para penjajah asing dan aseng.

Lalu, dilanjutkan dengan kalam minal ulama secara berurutan, diawali dari Ustad Amillurrahman ST., MT – dari Majlis TaklimKIFAYA Surabaya. Beliau menyampaikan, bagi siapapun yang mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, tidaklah boleh sekali-kali membiarkan orang-orang kafir menguasai kita kaum muslimin dengan segala macam cara.

Penguasaan aset negara seperti tambang emas di Papua, dan tambang-tambang lainnya, yang dulu berupa perbukitan, setelah 55 tahun dieksploitasi berubah menjadi lembah yang begitu dalam dan masih menyisakan potensi tambang yang luar biasa dan akan terus dieksploitasi hingga puluhan tahun berikutnya.

Ini terjadi karena politik ekonomi yang digunakan bukan politik ekonomi Islam maka potensi yang begitu luar biasa pada akhirnya dikuasai oleh segelintir orang, segelintir perusahaan yang notabene adalah perusahan asing.

Disinilah letak sumber permasalahan yang terjadi di Papua yang memunculkan berbagai macam konfik ketidak-adilan yang memicu konflik disintegrasi, ingin lepas dari Indonesia.
Belajar dari sejarah, disinterasi bukanlah satu solusi, seperti yang terjadi pada Timor-Timur, setelah lepas justru keadaan ekonomi mereka justru makin memburuk.

Beliau menutup kalamnya, dengan menyampaikan, “Bila kita menginginkan kebaikan pada wilayah Papua, selesai segala macam konflik dan diliputi keberkahan maka selesaikanlah pada akar masalahnya yaitu ganti politik ekonomi kapitalisme dengan politik ekonomi Islam. Dimana tambang yang berlimpah menjadi milik umum yang dikelola oleh negara digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button