Sulawesi Tengah (shautululama)—Forum Komunikasi Ulama Aswaja Sulawesi Tengah turut prihatin dengan kondisi kekinian. Ajaran Islam yang mulia dihinakan dan dilecehkan. Seolah Islam sumber dari persoalan. Padahal Islam itu agung dan mulia dengan ajaran yang penuh rahmah. Karenanya dalam Multaqa Ulama Aswaja mengangkat tema “Bergerak Membela Kehormatan Islam. Lagi-lagi Pelecehan Ajaran Islam: Jangan Main-main dengan Umat Islam.” Multaqa terselenggara pada Sabtu, (19/10/2022).
Ustadz Aman Abu Fatah memimpin peserta lainnya membacakan pernyataan sikap tegas. Beliau menyampaikan jika ajaran Islam yang merupakan warisan nabi Muhammad SAW kembali dilecehkan. Hal ini terkait cuitan komisaris PT Pelni Dede Budiarto yang mempelesetkan kata khilafah.
“Memplesetkan kata khilafah merupakan bentuk peleehan terhadap ajaran Islam yang mulia. Bagi kaum muslimin khilafah adalah ajaran Islam dan ahlussunnah wal jamaah,”tegasnya.
Ulama empat madzhab telah terang mewajibkannya. Imam An-Nawawi dari kalangan madzhab Syafi’i menerangkan, para imam madzhab telah bersepakat bahwa kaum muslimin wajib mengangkat seorang khalifah.
Ulama yang hadir di Multaqa menilai jika di era saat ini marak pelecehan terhadap Islam dan ulama’ meningkat tajam dan massif. Sikap rezim pun abai terhadap pelecehan ajaran Islam seakan mereka menganggap hal remeh.
Tambahnya, “Umat Islam penentu Pemilu 2024 siapa yang mendapat simpati mayoritas umat Islam, maka umat akan bersama dia.”
Selanjutnya, ideologi sosialisme komunisme masih berbahaya, brutal, dan merusak. Karenanya, ulama wajib menjaga Islam dan ajarannya. Saatnya umat manusia meninggalkan sistem yang terbukti lemah, fasad,dan menimbulkan mafsadat. Sistem itu kapitalisme-demokrasi dan sosialis-komunis.
Lantas, ulama Aswaja Sulawesi Tengah menentukan sikap.
1. Khilafah adalah ajaran Islam. Ajaran ahlussunah wal jamaah warisan Rasulullah SAW. Melecehkannya berarti telah melecehkan islam dan ajarannya, serta kaum muslimin.
2. Menyerukan kepada pemerintah membuktikan keseriusan dalam menindak pelaku pelecehan, harus mendapatkan hukuman setimpal dengan perbuatannya, agar ke depan tidak ada lagi pelecehan-pelecehan terhadap Islam, ajarannya, dan kaum muslimin.
3. Sikap abai penguasa akan hal ini menunjukkan satu hal, yakni pembiaran terhadap penistaan dan pelecehan ajaran Islam.
4. Menyerukan semua pihak untuk tidak berbuat gaduh dengan berbagai ucapan dan ungkapan dalam kondisi negeri ini yang sedang sulit.
5. Menyerukan kepada seluruh kaum muslimin, khususnya ulama untuk menjaga kehormatan ajaran Islam.
6. Menyerukan kepada seluruh kaum muslimin agar bersungguh-sungguh untuk menegakkan khilafah sebagai satu-satunya pelindung ajaran Islam dan kaum muslimin sebagaimana yang ditunjukkan oleh khalifah kaum muslimin dari masa ke masa.
7. Menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk meninggalkan sistem yang terbukti lemah, fasad, dan menimbulkan mafsadat, dan bahkan berbahaya bagi umat manusia sistem kapitalis-demokrasi dan sistem komunis-sosialis. Saatnya kembali kepada sistem yang telah terbukti berhasil menjadikan umat manusia sejahterah, damai, yakni sistem Islam khilafah ala minhajinnubuwwah.
Semoga ulama yang menyerukan amar ma’ruf nahi munkar, agar tidak main-main dengan umat Islam. Respon ulama dari seluruh negeri ini mewakili FKU semoga memberi nasehat kepada siapa saja yang mencoba bermain-main dengan umat Islam.
Peserta yang hadir memberikan dukungan penuh agenda ini. Multaqa Ulama Aswaja ini bukti ulama dan umat tidak tinggal diam terkait segala bentuk pelecehan ajaran Islam.[hn]
