Sumbar (shautululama) – Para Ulama, Tokoh dan da’i yang berasal dari berbagai pelosok kabupaten dan kota tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Sumatera Barat menolak penaikan harga BBM karena merupakan kebijakan yang menyelisihi syariat.
“Kedzaliman besar karena penguasa menjadikan rakyat sebagai beban dan target market dalam bisnis, mengabaikan unsur ri’ayah” tegas perwakilan FKU Aswaja Ranah Minang, Ahad (2/10/2022) di Padang
Suluh bendang dalam nagari ini menilai pemerintah semestinya peka terhadap penderitaan masyarakat
“Rakyat seharusnya mendapatkan kehidupan yang layak dengan harga-harga kebutuhan pokok yang terjangkau, namun kondisi detik ini malah membuat semakin menderita dan sengsara akibat terkena dampak langsung dari menaikkan harga BBM,” ungkap seorang ulama sepuh murid pahlawan Muhammad Natsir ini
Maka, sehubungan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak, jenis pertalite, solar dan pertamax maka FKU Aswaja Sumatera Barat menyatakan sikap sebagai berikut:
Pertama, menolak kenaikan harga BBM, karena menaikkan harga BBM adalah kebijakan zalim yang hanya akan menambah beban rakyat yang sudah berat. “Kebijakan ini akan menimbulkan efek domino bagi rakyat seperti naiknya harga barang-barang khususnya sembako, meningkatkan angka pengangguran akibat PHK, dan meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia,”
Kedua, menuntut Pemerintah melakukan penghematan pada anggaran belanja negara dengan menghentikan proyek-proyek yang tidak berfaedah dan belum mendesak. “Bukan dengan menaikkan harga BBM yang akan berpengaruh langsung pada ekonomi rakyat kecil,”
Ketiga, menuntut pemerintah untuk menghentikan penerapan ideologi kapitalisme dan liberalisme. “Karena ideologi ini telah menjadikan pengurusan hajat hidup rakyat termasuk di dalamnya masalah BBM diserahkan kepada swasta bahkan asing melalui mekanisme pasar bebas”
Keempat, mengajak kepada seluruh komponen masyarakat khususnya ulama sebagai warasatul anbiya wal mursalin agar menjadikan Islam kaffah sebagai solusi semua permasalahan bangsa dan umat ini. “Serta mengajak semua komponen masyarakat dan ulama untuk memperjuangkan dan menegakkan Islam secara kaffah,” tegas pernyataan ulama. [] Fds/Rn