shautululama.co, Tulungagung Jatim – Para Ulama yang hadir dalam Multaqo Ulama Aswaja Pesisir Selatan Jatim, menyampaikan pandangannya terkait dengan lelang pulau yang dikemukakan oleh pejabat negara.
Rencana lelang pulau di Kepulauan Maluku, menurut Ustadz Suharsono, hal ini juga menambah deretan potensi masalah keinginan wilayah itu untuk melepaskan diri dari Indonesia.
“Oleh karena itu, pada kesempatan malam hari ini, kita akan membahas tentang masalah-masalah itu dilihat dari politik Islam. Hadir para ulama, para alim, untuk membahasnya. Tentu sebagai kapasitas beliau sebagai warasatul anbiya dan solusi yang ditawarkan juga tentu warisan yang juga dibawa oleh Baginda Muhammad SAW, yaitu Islam,” ucapnya.
Tanah kaya korban eksploitasi
Tentang disintegrasi yang mengancam negeri tercinta ini, Papua selalu disebut yang pertama. Pada faktanya, skala isu disintegrasi di Papua memamg paling intens dan nyata. Terjadi berbagai peristiwa yang bagi orang awam terdengar mengerikan, dengan korban dari kalangan sipil, militer, maupun kepolisian.
“Walaupun diasosiasikan bahwa Papua adalah daerah miskin—karena indeks kemiskinannya paling tinggi, yaitu 25%; Papua seharusnya tidak miskin,” tutur Kyai Abdullah Azzam.
Menurut catatan beliau, Intan Jaya menyimpan potensi tambang emas, selain freeport, sebanyak 8,1 juta ons emas, yang siap untuk dieksploitasi. Nikelnya termasuk tiga terbesar di dunia. Nikel adalah bahan baku dari baterai. Terdapat lahan yang dalam perijinan alih fungsi hutan sebesar 6,5 juta hektar, yang sudah siap untuk dieksploitasi.
Tugas pejabat negara itu seharusnya mengelola aset yang berlimpah ini untuk kesejahteraan rakyatnya, bukan malah berkolaborasi dengan asing dan aseng untuk kepentingan mereka. Sementara rakyat mati di lumbung padi.
