Leuwiliang, Bogor (Shautululama) – Sabtu, 30 Maret 2024 M/20 Ramadhan 1445 H. Berlangsung acara multaqo Ulama Aswaja, dengan tema “Ramadhan Momentum Penerapan Islam Kaffah Bukti Cinta Indonesia”, di Leuwiliang Kabupaten Bogor. Hadir antara lain, KH. Mumuh Muhyiddin (Ulama Aswaja Pamijahan), KH, Cecep Sonhaji (Ulama Aswaja Leuwisadeng), Kyiai Mulyadi (Ulama Aswaja Leuwiliang), Kyiai Yahya Abu Faqih (Ulama Aswaja Rumpin), Kyiai Ari Permana (Ulama Aswaja Cigudeg) KH. Ir. Ahmad Soim (Ulama Aswaja Leuwiliang) dan para Kyiai dan Asaatidz lainnya yang datang dari Kabupaten Bogor wilayah barat.
Acara dipandu oleh Raisul Multaqo, Firmansyah Abu Zaky berlangsung sangat hangat di tengah suasana puasa, para kyiai dan asaatidz berkumpul, membahas persoalan umat Islam baik di dalam maupun luar negeri, tentu dengan tujuan dan harapan, Ulama bisa menjadi rujukan umat dalam setiap persoalan yang ada, karena Ulama sejatinya adalah Pewaris Para Nabi, dan Uyyunul Ummah, atau mata bagi umat, sebagaimana disampaikan oleh Ust. Saeful Anwar dalam kalimahnya sebagai shahibul hajat pada acara tersebut.
Di kesempatan awal, Kyiai Mulyadi menyampaikan kalam minal ulama, yakni Ramadhan adalah bulan berkah dan bulan perjuangan. Keberkahan adalah tetapnya dan bertambahnya kebaikan dari Allah SWT. Keberkahan saja juga banyak penghalang, ketika syariat Islam banyak ditinggalkan atau diabaikan. Zina, perjudian pembunuhan, LGBT semakin merajalela, saat syariat Islam tidak diterapkan. Maka selain keberkahan Ramadhan juga merupakan bulan perjuangan, dimana kita kaum muslim juga dihadapkan dengan kondisi saudara-saudara kita yg di zalimi, di bantai oleh orang-orang kafir, tapi kita tidak mampu berbuat banyak hanya bisa mengutuk kebiadaban zionis dan mendoakan saudara kita di Gaza Palestina, karena tidak adanya pemimpin umat Islam yg menolong mereka. Ungkapnya.
Oleh karenanya beliau mengajak kepada para alim ulama, untuk tetap bersatu padu dan bahu membahu, mewujudkan tegaknya kepemimpinan Islam, agar keberkahan turun kepada kita, tatkala syariah islam itu di laksanakan. Tutupnya.
