
Kebumen, Jateng (shautululama) – Ahad (24/7/2022) berkumpul para ulama dan Kyai di Ponpes Khozainul Ulum, Prembun, Kebumen. Beliau rawuh dalam rangka menghadiri undangan shahibul hajah, dalam acara Multaqa Ulama Aswaja Jateng dengan tema Khilafah ‘Ala Minhajin Nubuwwah Warisan Rasulullah SAW Pemersatu Umat.
Hadir perwakilan ulama pinunjul dari berbagai daerah di Jawa Tengah sebagai representasi junjungan umat Islam. Tampak kehadiran ulama pilihan:
1. Al Habib Nasrullah al-Jufri, Ponpes Khozinul Ulum
2. Ust Abdullah Jar (Semarang)
3. KH Muhammad Ainul Yaqin (Semarang)
4. KH Nashrudin (Semarang)
5. KH Ahmad Faiz (Klaten)
6. KH Nashirudin (Magelang)
7. KH Ainur Rofiq (Purworejo)
8. Ust Naim Yasin (Purworejo)
9. Ust Moh Nurwafi (Blora)
10. Ust Haniv Umar (Brebes)
11. Ust Sukarno Nursalim (Banjarnegara)
Ust Abdullah Jar (Semarang), selaku shahibul hajah, menyambut peserta acara ini dengan penuh antusias. Multaqa Ulama Aswaja berada di tempat sejarah dan berkah.
Beliau mengawali kalamnya dengan berkisah,
“Tatkala bicara tema Khilafah dalam sebuah diskusi ada yang menyatakan, Ustadz tema khilafah dikantongi dulu, karena umat belum siap. Kalau dipaksakan justru akan membawa perpecahan,”.
Padahal Khilafah ‘ala minhajin nubuwah warisan Rasulullah dan pemersatu umat. Beliau pun menandasakan jika umat belum siap maka kita (ulama) meyiapkan. Ketidaksiapan umat karena belum paham.
“Kalau kita tidak menyampaikan karena umat belum siap. Lalu kita tidak mau memahamkan kepada umat. Maka lima tahun mendatang kita akan mengatakan hal yang sama: ‘umat belum siap’,” bebernya.
Maka inilah action yang harus dilakukan ulama’ untuk memahamkan khilafah ‘ala minhajin nubuwwah yang diwariskan Rasulullah SAW. Inilah kerja besar ulama, habaib, ustadz, dan guru tentang khilafah.
Para peserta yang hadir begitu khusuk dan penuh semangat mengikuti forum hingga usai, yang diisi penyampaian Kalam minal ulama secara bergantian terkait tema pembahasan di atas.