shautululama.co, Gresik Jatim – Dalam kegiatan Multaqo Ulama Aswaja Gresik Kasepuhan 1444 Hijriah, yang disiarkan secara Live Streaming di Channel Dakwah Giri (Sabtu, 31/12/2022). Dalam taujihnya Kyai Abdullah Arham secara tegas menyampaikan haram hukumnya melelang Pulau Widi dan menyerahkan pengelolaan kekayaan alam pada swasta dan asing.
Lebih lanjut Kyai Abdullah Arham sebagaimana sabda Baginda Rasul Muhammad SAW :
اَلْمُسْلِمُوْنَ شُرَكَاءُ في ثلَاَثٍ فِي الْكَلَإِ وَالْماَءِ وَالنَّارِ
Kaum Muslim berserikat dalam tiga perkara yaitu padang rumput, air dan api.
Artinya itu milik kita, ketika dijual oleh negara maka itu sama saja mengambil haknya rakyat, maka menjual itu hukumnya haram,” jelasnya
Kemudian Kyai Arham memaparkan fakta yang terjadi ini seakan menjadi Bukti betapa buruknya sistem pengelolaan bidang ekonomi yang dilandaskan pada Sistem Demokrasi. Maka pengelolaan SDA yang menyalahi syariat Islam akan membawa masyarakat pada kerusakan dan kemiskinan.
“Seperti yang terjadi saat ini, banyak daerah yang merasa tidak puas dan ingin memisahkan diri dari Indonesia karena masih miskin dan terbelakang. Padahal daerah tersebut memiliki kekayaan alam yang melimpah.” Terang beliau
Kyai Arham menegaskan bahwa “Negeri kita, alam kita, diri kita, kedaulatan kita tidak boleh dikuasai kaum kafir sama sekali. Karna para oligarkhi akan senantiasa berusaha dan berupaya untuk terus mencengkeram dan mengeksploitasi SDA dengan cara mengamandemen UUD”.
Diakhir taujihnya Kyai Arham menyeru kepada seluruh pemirsa dakwah giri dan juga para hadirin bahwa sebagai solusi atas segala persoalan dan permasalahan yang terjadi saat ini adalah dengan di terapnya syariah islam secara menyeluruh di setiap lini kehidupan.
Maka tugas dan tanggung jawab ulama untuk mengedukasi dan menerangkan seluruh umat terkait pentingnya dan wajibnya menerapkan syariah islam sebagai perwujudan akidah dan keimanan. Dan bukti ketaqwaan para ulama dalam menyikapi kemaksiatan
