
Lamongan Pantura (shautululama) — Kyai Fajar, alumni Pengasuh PP. al-Amri Probolinggo yang turut hadir dalam gelaran Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Pantura Lamongan, Sabtu 23 April 2022, mengajak umat untuk mewaspadai bahaya proyek moderasi beragama.
Sebab moderasi beragama ini tidak lain adalah implementasi dari rekomendasi RAND Corporation sebagaimana yang dirilis tahun 2007 dengan judul: Building Moderate Muslim Networks.
Artinya apa? Islam yang sudah diturunkan secara sempurna oleh Allah seperti dalam QS. al-Maidah ayat 3, dianggap berbahaya oleh Barat. Oleh karena itu Barat berupaya melunakkan ajaran Islam melalui para intelektual muslim dan juga para ulama dengan proyek moderasi beragama.
Sejak dulu Barat selalu membuat lebeling kepada Islam dan kaum muslimin, untuk memecah belah kekuatan umat. Dibentuklah kelompok Islam garis keras, Islam radikal, Islam fundamental, Islam teroris di satu sisi, lalu dibenturkan dengan apa yang mereka bentuk sebagai kelompok Islam wasathiyah, Islam moderat, Islam liberal, dan sejenisnya.
Walhasil hari ini, proyek ini disambut oleh pemerintah dengan opini, workshop , seminar, diklat dan sejenisnya yang bertemakan moderasi beragama yang diikuti oleh mahasiswa muslim di kampus-kampus Islam, para santri, guru-guru agama, dan lainnya.
Mereke menggunakan frase dalam QS. al-Baqarah ayat 143, “ummatan wasathan” diplesetkan maknanya menjadi umat yang tengah-tengah yakni umat yang moderat. Padahal makna yang sebenarnya dari seluruh kandungan ayat adalah umat yang adil.
Maka pada fase selanjutnya adalah memaknai ulang ajaran-ajaran Islam yang tidak disukai oleh Barat. Ini tentu berbahaya dan umat wajib menolak keras proyek moderasi beragama ini, tegas Kyai Fajar.