
Lumajang, Jatim (shautululama) – Sistem Islam akan melahirkan para pemimpin yang bertakwa, hal tersebut diungkapkan oleh Shohibul Fadhilah Al Mukarrom Kyai Haris Pengasuh MT Al Kamil Lumajang, dalam acara Ijtima’ Ramadhan Ulama Aswaja Tapal Kuda Pasuruan yang bertajuk: Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Islamophobia, Penghapusan Madrasah, dan Tolak Anak PKI Menjadi TNI, Kamis (12/4/2022), Lumajang.
Shohibul Fadhilah Al Mukarram Kyai Haris menyampaikan, “Patutlah kita bersyukur kepada Allah karena kita sudah dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan, begitu pula wabah pandemi Covid-19 juga sudah mulai mereda. Semoga Allah angkat wabah ini sampai hilang dari muka bumi, sehingga kita dapat beraktivitas normal seperti sedia kala, dan mengisi Ramadhan dengan penuh ketakwaan dan kekhusyuan”.
Beliau melanjutkan, “Saat ini kita umat Islam juga sedang menghadapi wabah moderasi beragama, yang sebenarnya di balik itu adalah moderasi Islam. Inilah bencana nyata bagi Islam dimana kita tidak boleh berislam dengan cara Islam, tapi kita diarahkan berislam dengan cara orang kafir agar kita bisa menerima paham-paham kufur dan meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya”.
“Akhir-akhir ini, penistaan agama makin marak. Yang paling mutakhir, ada pendeta Kristen yang dengan lancang meminta kaum Muslim untuk menghapus 300 ayat al-Quran, menantang pembuktian kehebatan Nabi Muhammad SAW. Ini melengkapi penistaan agama oleh oknum di kalangan Islam itu sendiri, umat islam dimusuhi, dilabeli radikal, agama islam dimonsterisasi biar umat ini jauh dari ajaran Islam, yang celana cingkrang, berjenggot, dituduh radikal, sehingga nanti kalau dibiarkan terus orang sholat pun akan dituduh radikal biar umat islam takut untuk mengerjakan sholat”, imbuh beliau.
Tujuan mereka sebenarnya adalah bahwa mereka ingin menjauhkan islam dari pemeluknya, ingin melenyapkan islam dari muka bumi ini, sebagaimana Firman Allah SWT.
يريدون ليطفئوا نورالله بافواههم والله متم نوره ولوكره الكافرون
Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, tetapi Allah menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang orang kafir membencinya.
“Sekalipun dalam ayat ini Allah menyatakan Akan menyempurnakan cahayanya (agamanya) bukan berarti umat ini diam, menunggu qadha Allah menyempurnakan agama-Nya, kita kaum muslimin terutama ulamanya wajib untuk segera menyampaikan al haq (kebenaran Islam) di tengah-tengah gempuran moderasi agama,” tegas beliau.
“Moderasi agama ini terjadi akibat kaum muslimin tidak mempunyai junnah (pelindung) sehingga berbagai bencana dialami oleh seluruh kaum muslimin. Tidak cukup ulama sebagai garda terdepan tetapi agama ini butuh pelindung atau junnah, seluruh kaum muslim wajib mengembalikan junnah ini, dialah khalifah yang menerapkan syariah islam secara kaffah dalam naungan sistem khilafah ala minhajin nubuwwah,” pungkasnya.