
Madura, Jatim (shautululama) – Mengawali kalamnya pada Majlis Buhuts Al Islamiyah FKU Aswaja Jawa Timur di Ndalem Kyai Toha Cholili Bangkalan, Madura, Kyai Rofiudin menyampaikan bahwa, “Mustahil Indonesia negara produsen sawit terbesar, langka minyak goreng, ini tidak masuk akal”.
Lanjut beliau, “Kalau kita amati hal ini karena ada segelintir manusia yang rakus dan tamak di sekitar penguasa yang disebut dengan oligarki, yang selalu ingin mendapatkan keuntungan, mereka sangat tahu arah kebijakan penguasa dan dengan dukungan partai politik pendukungnya”.
“Inilah bentuk kedholiman dari sistem rusak demokrasi yang diterapkan kita punya negeri telah menghasilkan para penguasa yang pro oligarki yang hanya memikirkan keuntungan dirinya sendiri, yang menyebabkan rakyat menderita”, tegas beliau.
Beliau menyampaikan perumpanaan dalam AlQuran Surat Ibrahim ayat 24
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
Beliau menjelaskan kalimat yang baik yakni kalimat laa ilaaha illallaah/ tiada Tuhan selain Allah (seperti pohon yang baik) yaitu pohon kurma (akarnya teguh) menancap dalam di bumi (dan cabangnya) ranting-rantingnya (menjulang ke langit).
Selain itu, juga disampaikan perumpamaan pohon yang rusak, yang menghasil kalimat yang rusak. Kalimat yang rusak, kalimat jelek yang dimaksud adalah yang melahirkan sistem yang buruk, sistem sekuler yang menyebabkan kedholiman, mengkriminalisasi para ulama, dan kebijakan dholim seputar minyak goring.
Maka solusinya adalah kembali pada syariah Allah, aturan Allah dalam bingkai khilafah agar kesejahteraan rakyat tercapai, dan meninggalkan sistem produk manusia tersebut.