Khilafah ajaran Ahlussunnah Wal JamaahKhilafah Untuk Kebaikan IndonesiaMultaqo Ulama Aswaja - ManhajiNews

Makna Merdeka yang Hakiki adalah Terbebas dari Penghambaan Kepada Selain Allah SWT

Surabaya, (shautululama) – Ulama Aswaja Surabaya Utara, kembali menyelenggarakan Multaqo Ulama di bulan Muharram 1444H, dengan tema “FASAD AKIBAT ULAH MANUSIA, KEMBALI KEPADA SYARIAH”.

Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah, multaqo kali ini bisa dilaksanakan secara hibrid online dan offline, Ahad, 21 Agustus 2022, yang diikuti para Ulama, Kyai, Asatidz dan Mubaligh dari wilayah Surabaya Utara dan sekitarnya.

Tampil menyampaikan kalam minal ulama Kyai Muhammad Qoim Pengasuh Majlis Taklim Al-Bayan Surabaya.

Beliau menyampaikan firman Allah SWT

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Rum 41)

Imam Abu Mansur menafsirkan fasad disini kekurangan air, berbagai musibah, kesulitan kesengsaraan, disebabkan manusia melakukan kekufuran, kemaksiatan, melakukan sesuatu yang tidak halal baik secara individu maupun secara sistemik.

Jadi kalau kita lihat negeri yang melimpah Sumber Daya Alamnya
Negeri kaya raya ternyata 5 besar tambangnya dikuasai asing
Hutang negara kita 7 ribu trilyun lebih, membayar bunganya 405 trilyun.
Negeri ramah korupsi, banyak terjadi kasus korupsi trilyunan banyak yang lolos kabur, pada hari kemerdekaan ini banyak yang dapat remisi 421 orang.

Kyai Muhammad Qoim menyatakan siapa saja yang bermaksiat kepada Allah SWT, sesungguhnya ia telah membuat kerusakan di muka bumi.

Walaupun secara individu beriman, beribadah namun secara sistemik kita tidak menggunakan hukum Allah, bahkan selama ini kita menggunakan hukum Belanda yang menjajah kita.

Jika kita memahami arti kemerdekaan ini sebenarnya kita terbebas dari menghamba kepada selain Allah menuju hanya menghamba kepada Allah SWT saja.

اِتَّخَذُوْٓا اَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَۚ وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوْٓا اِلٰهًا وَّاحِدًاۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ سُبْحٰنَهٗ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi), dan rahib-rahibnya (Nasrani) sebagai tuhan selain Allah, dan (juga) Al-Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia. Mahasuci Dia dari apa yang mereka persekutukan.

Ulama Aswaja - Manhaji

Media dakwah online ulama aswaja manhaji, menyeru kepada kebaikan

Related Articles

Back to top button