
shautululama.co, Tulungagung Jatim – Alhamdulillah tsumma Alhamdulillah di penghujung tahun 2022; Ulama Aswaja Pesisir Selatan Jawa Timur Senin (26/12/2022) malam, kembali menggelar Multaqo. Hal ini dilakukan sebagai wujud kepedulian ulama atas kondisi negeri dari ancaman disintegrasi sejumlah daerah dan lelang pulau yang disampaikan oleh pejabat negara.
Para ulama merasa sangat miris dengan kondisi ini, mereka teringat dengan perjuangan luhur para ulama pendahulu mereka yang mati-matian mengusir penjajah, tapi kini pejabat negara bukannya mempertahankan keutuhan negeri ini, tapi justru mengundang negara lain untuk menguasai kedaulatan negeri, dengan menjual aset negeri ini.
Multaqo Ulama kali ini membahas “Ancaman Disintegrasi Papua, Kabupaten Meranti Riau, dan Lelang Kepulauan Widi dalam Tinjauan Politik Islam”. Dalam pertemuan tersebut, para ulama dari beberapa wilayah pesisir selatan Jawa Timur—Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan—memberikan pandangan tentang beragam peristiwa yang terjadi di Indonesia, terkait dengan ancaman potensi terjadinya disintegrasi.
“Alhamdulillah, kita berkumpul di tempat ini untuk membahas satu keadaan atas keprihatinan kita terhadap negeri ini, yang semakin hari semakin memprihatinkan, yang semakin hari semakin tidak baik-baik saja,” ungkap Ustadz Suharsono, dalam sambutannya sebagai penyelenggara acara.
Terdapat tiga peristiwa yang menjadi sorotan, yaitu keinginan Papua untuk lepas dari pangkuan Indonesia dengan KKB-nya yang telah ditetapkan pemerintah sebagai kelompok teroris.
Namun, terdapat perbedaan perlakuan pemerintah kepada kelompok teroris separatis itu dengan teroris ‘terduga’ yang ditetapkan kepada umat Islam.
Sorotan kedua adalah ucapan viral Bupati Meranti, Riau, yang mengungkap potensi melepaskan diri dari Indonesia kepada Kementerian Keuangan. Hal itu disebabkan ekonomi yang tidak merata di wilayah Meranti, yang menyebabkan wilayahnya miskin, padahal kekayaan alamnya berlimpah ruah.