
Maduraย Jatim (Shautululama) – Ulama Aswaja Manhaji hadir dalam Multaqo Ulama Aswaja Jawa Timur dan Bali, Sabtu (29/1/2022). Bertema โISLAM MENGHARAMKAN REZIM DZALIM, KRIMINALISASI ULAMA DAN AJARAN ISLAM”. Hadir KH Toha Cholili, ulama kharismatik dari Bangkalan yang juga cucu Syaikhona Cholil.
Beliau membuka agenda dengan sambutan yang sangat menarik. โKelebihan ketika berkumpul (dalam multaqa) mendapatkan kedudukan istimewa di hadapan Allah. Jika ada di antara kita yang mendapatkan nilai 100 di hadapan Allah, maka kita semua akan dapat 100. Inilah kelebihan kita berjamaah dan berkumpul. Ketika kita mau mengritik bukan karena ingin mendapatkan popularitas,โtegasya.
Hendaknya ulama juga memiliki catatan pada setiap pemimpin. Tujuannya anak cucu mengenal. Siapa saja pemimpin yang baik dan siapa saja yang jelek. Begitu pun mencatat mentri hingga panglima TNI apa saja yang dilakukan.
โKita punya catatan dari pemimpin yang mengaku โpiye kabare, penak jamanku tho?โ hingga saat ini seperti yang diurus oleh mentri segala urusan,โserunya.
Tambahnya, ketika tidak punya catatan anak cucu akan menduga baik. Padahal yang baik dan yang buruk juga harus dicatat. Beliau membandingkan jika mencatat yang baik belum tentu baik. Sebab komunis pun melakukan kebaikan kepada orang lain.
โApakah ini karena mengharap ridha Allah. Mengharap surga? Apakah ini mengharap pahala. Tidak?โtanyanya retoris.
โMudah-mudahan dengan catatan ini akan ada pembekalan dari ulama. Kita catat mereka baik kebaikannya yang tidak lepas dari citra jeleknya. Agar generasi kita selanjutnya punya catatan dan pelajaran yang bisa dipelajari,โharapnya.
Pertemuan ini diharapkan punya sumbangsih terhadap Islam. Majelis ini dibanggakan rasulullah dan sebagai kontribusi perjuangan.
โSemoga Allah segera menurunkan nusroh-Nya,โtutupnya.[hn]