
Surabaya, (shautululama) – Jum’at, 30 September 2022, Multaqo Ulama Surabaya Utara digelar dengan mengambil tema Mengingat Tragedi G30S/PKI :“Bahaya, Mafsadat dan Madharat Ideologi Ciptaan Manusia, Pelajaran dari Pemberontakan PKI, Saatnya Kembali kepada Islam Kaffah”.
Aqwal minal Ulama yang disampaikan Kyai Fatahillah Thohir (Majelis Ta’lim Al Fatih Surabaya). Bahwasannya sudah 57 tahun pada bulan September kita diingatkan dengan peristiwa yang sangat menyedihkan bagi kaum muslimin bahwa partai Komunis melakukan pemberontakan sudah kesekiankalinya. Memang di dunia ini ada tiga ideologi dan saling bertarung untuk mengusai dunia.
Menurut Syech Taqiyuddin An Nabahani menyatakan bahwa didunia ini ada tiga ideologi
1. Ra’sumaliyati (Ideologi kapitalisme)
2. Isytirakiyati wa syuyuu;iyati (Ideologi Sosialis Komunis )
3. Islam (Ideologi Islam)
Ideologi Kapitaisme yang dipimpin oleh Amerika Serikat, telah menghancurkan umat Islam, menghancurkan negara negara muslim (Afganista, Libiya, Iraq) dan menyengsarakan rakyat Palestina.
Itu semua buah yang ditimbulkan oleh keserakahan Kapitalis. Maka umat Islam harus mengetahui konspirasi ini (melek politik) agar tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Ideologi Komunisme, bagaimana ideologi ini menyebarkan idenya dengan cara pemberontakan, revolusi yang memakan korban begitu banyak. Karena Komunis tidak mengakui agama maka yang jadi sasaran pembantaian adalah pemuka agama. Seperti di Indonesia yang menjadi korban adalah kaum muslimin para kyai, Ulama, ustadz, para santri.
Dengan cara membakar masjid, menyiksa bahkan membantai (peristiwa di Madiun, Jakarta, Banyuwangi). Apakah kita tidak memaafkan?
Secara individu memaafkan namun secara peristiwa politik kita tidak akan melupakan dan terus waspada, jangan sampai terulang kembali.
Ideologi Islam ini diturunkan oleh Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi. Untuk menjadi sistem seluruh umat manusia baik muslim maupun non muslim. Bahwa sistem Islam bisa memuliakan, menyejahterakan umat manusia di dunia lebih dari 13 abad lamanya, semenjak Rasulullah SAW mendirikan negara di Madina sampai runtuhnya Khilafah Islamiyah di Turki.
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya: 107)
Rahmat akan dirasakan ketika syari’at Islam diterapkan secara kaffah, baik ibadah mahdhoh maupun Ibadah ghairu mahdhoh, dalam aspek kehidupan (ekonomi, politik, hukum, sosial kemasyarakatan)
Bahwa kebangkitan yang haqiqi hanya pada Islam dan kesejahteraan dapat diraih hanya dalam sistem Islam.