
Kebumen, Jateng (shautululama) – Mewakili ulama Aswaja dari Jawa Tengah Utara Bagian Barat, Ust. Haniv Umar, Pengasuh Majelis Ta’lim Roudhatul Musthofa Brebes, mengulas tentang islamophobia.
Beliau menegaskan bahwa segala bentuk pelecehan terhadap syariat dan simbol-simbol Islam yang disakralkan, hanya bisa hilangkan oleh Khilafah. Pada saat ditegakkannya, dia akan mampu menyatukan kaum muslimin dan mengembalikan kemuliaan serta keagungan Islam.
Khilafah juga akan membebaskan manusia dari dominasi sistem kapitalisme, dominasi para oligarki yang berkolaborasi dengan penguasa untuk mengatur kekuasaannya.
Sementara KH Nashirudin Syukur Pengasuh Majelis Baitul Qur’an, Magelang, mengulas tentang moderasi beragama.
Beliau berujar: “Moderasi beragama itu hakekatnya menundukkan agama, paling tidak syariat, agar sesuai atau tunduk dengan realitas yang ada saat ini”.
Intinya syariat Islam harus bisa disesuaikan dengan perkembangan jaman dan bisa mengakomodir semua kepentingan kelompok masyarakat, bahwa semua agama adalah benar, tidak boleh ada yang merasa paling benar, itulah harapan dari digalakannya moderasi beragama.
Multaqo Ulama Aswaja Jawa Tengah berlangsung di kediaman pribadi al Habib Nashrullah al Jufri, Pengasuh Pengasuh PP Khazainul ‘Ulum, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Di penghujung tahun hijriyah ini, 26 Dzulhijjah 1443 H bertepatan dengan Ahad, 24 Juli 2022.
Acara digelar ba’da isya sekitar pukul 20:00 WIB dipandu oleh Ust. Idris dari Wonosobo selaku Rais Jalsah.