
Madura (shutululama)โKehadiran KH Toha Cholili, yang juga Cucu Syaikhona Cholil Bangkalan, pada Ijtimaโ Ulama Aswaja Se-Nusantara menambah keluasan pengaruh. Suatu yang masyhur di kalangan ulamaโ untuk saling menghormati dan menjunjung tinggi perjuangan Izzul Islam wal Muslimin. Terlebih kepedulian ulamaโ terhadap umatnya. Maka, sangat tepat tema yang diangkat: โSaatnya Tata Dunia Baru dengan Islam Kaffah, Tolak Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok, Perangi Islamophobiaโ, Sabtu (16/4/2022).
Awal tausiyah KH Toha membahas tentang berkah. Kata Al-Barakah telah digunakan oleh kaum Yahudi dan Nasrani. Sebagai umat Islam selayaknya mentadaburi makna al-Barakah.
โIstilah keberkahan kalau Allah memberkati kita diberikan barokah. Pasangan suami istri juga diberikan keberkahan. Tentang juga saat-saat bulan keberkahan. Tempat-tempat penuh barokah. Termasuk orang yang memberikan wasilah barokah,โbebernya.
Beliau juga menguraikan ketika negara jauh dari syariah Islam. โKalau seandainya diganti beberapa kali presiden dengan berbagai latar belakang sosok figur yang diidamkan. Ketika Nidhom dan qonun tertib aturan bukan dari Allah SWT maka bagaimana kita berharap keberkahan itu turun?โtanyanya retoris.
Sementara umat pun masih bergumul dengan sistem yang tidak dari Allah. Maka percuma dan tidak ada artinya keberkahan. Kalau di dalam masjid dipakai taqarub ilallah, Iโtikaf, tadarus lalu kefasikan terjadi di dalamnya. Maka sudah begitu dzalim dan kejinya kemungkaran kepada Allah SWT.
โPerlunya perjuangan sungguh-sungguh. Mari senantiasa merenungkan dan meresapi Ramadhan al-Barakah yang ziyadatul khoir. Harapan berkah tidak hanya di Ramadhan, tapi juga setelah itu. Semoga Ramadhan ini menjadi titik perjuangan kita,โajaknya di sesi akhir tausiyah ulama.[hn]